les musik profesional

Sumber: Detik

Kisah Inspiratif Sosok Tunanetra yang Sukses di Dunia Musik

Ayah Bunda, mungkin kamu pernah bertanya-tanya bagaimana seseorang dengan keterbatasan fisik bisa berprestasi di bidang musik. Kisah para tunanetra yang sukses di dunia musik ini akan membuka mata dan hati kamu. Mereka membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah akhir, tapi justru awal dari perjalanan luar biasa. Dengan semangat dan kerja keras, para musisi ini mampu menunjukkan bahwa kemampuan dan talenta bisa berbicara lebih keras daripada keterbatasan fisik. Yuk, kita lihat beberapa sosok inspiratif yang sudah membuktikan hal itu lewat karya-karyanya. 1. Putri Ariani Putri Ariani adalah bukti nyata bahwa mimpi bisa diraih siapa saja. Ia lahir prematur dengan kondisi buta total, namun tak menyerah. Kini ia menjadi salah satu tunanetra yang sukses di dunia musik dan tampil memukau di America’s Got Talent. Suara Putri bahkan membuat Simon Cowell berdiri dan memberinya Golden Buzzer. Selain itu, ia juga tergabung dalam proyek lagu resmi Asian Para Games bersama musisi ternama Indonesia. Lewat kanal YouTube-nya, Putri terus menginspirasi dengan karya-karya penuh makna. Baca juga: Mengenal Metode Ear Training dalam Pembelajaran Musik 2. Stevie Wonder Siapa yang tidak kenal Stevie Wonder? Musisi legendaris asal Amerika ini lahir dalam kondisi buta, namun musik membawanya melintasi dunia. Ia dikenal sebagai salah satu tunanetra yang sukses di dunia musik paling berpengaruh sepanjang masa. Ia mengoleksi 22 Grammy Awards, termasuk Lifetime Achievement Award. Lagu-lagunya seperti I Just Called To Say I Love You menjadi anthem lintas generasi. Kini, ia juga aktif sebagai aktivis sosial di negaranya. 3. Ronnie Milsap Ronnie Milsap tumbuh di lingkungan miskin, tapi ia tak menyerah. Dilahirkan buta sejak bayi, Ronnie justru menjadi salah satu tunanetra yang sukses di dunia musik genre country. Kemampuannya memainkan piano, biola, dan gitar membuatnya istimewa. Ia merilis puluhan lagu hits dan meraih berbagai penghargaan, termasuk Grammy Awards. Lagu Smoky Mountain Rain adalah salah satu karya terbaiknya. Cerita Ronnie adalah bukti bahwa latar belakang bukan penentu masa depan. 4. Ray Charles Ray Charles tak hanya musisi hebat, tapi juga pelopor genre soul. Terlahir dalam keluarga sederhana, ia kehilangan penglihatannya sejak kecil. Namun, semangat Ray menjadikannya tunanetra yang sukses di dunia musik dengan gaya khasnya. Lagu-lagunya seperti I Can’t Stop Loving You melegenda hingga kini. Majalah Rolling Stone bahkan menempatkannya di posisi kedua penyanyi terbaik sepanjang masa. Ray menunjukkan bahwa suara bisa menyampaikan lebih dari apa yang mata lihat. Baca juga: Plus Minus Belajar Musik Otodidak, Bisa Maksimal? Ayah Bunda, dari Putri Ariani hingga Ray Charles, semuanya mengajarkan satu hal penting, yaitu semangat dan dedikasi bisa mengalahkan keterbatasan. Kita perlu membuka ruang dan memberikan panggung untuk para tunanetra agar lebih banyak talenta luar biasa bisa bersinar. Tak hanya menginspirasi, mereka juga mampu menciptakan perubahan nyata lewat karya-karyanya. Jika Ayah Bunda ingin mengenalkan musik sejak dini, Sekolah Musik Sunar Sanggita bisa jadi pilihan tepat. Di sini, pengajarnya juga dari kalangan tunanetra yang telah terbukti kompeten dan berpengalaman. Yuk, kita dukung wirausaha inklusif dan berikan anak-anak kesempatan belajar dari sosok yang penuh semangat dan inspirasi! Daftar di WhatsApp 0811286645!

Kisah Inspiratif Sosok Tunanetra yang Sukses di Dunia Musik Read More »

Mengenal Sunar Sanggita, Les Musik dengan Pengajar Tunanetra

Les musik dengan pengajar tunanetra mungkin masih terdengar baru. Tapi, Ayah Bunda perlu tahu bahwa pendekatan ini justru membuka banyak kelebihan yang luar biasa. Sunar Sanggita hadir membawa harapan baru untuk dunia pendidikan musik. Bukan hanya soal nada, tapi juga tentang nilai-nilai kemanusiaan yang menyentuh. Mari kenali lebih jauh! Mengenal Sunar Sanggita Sunar Sanggita adalah wirausaha sosial di bidang musik. Kami memberdayakan para tunanetra yang punya bakat luar biasa. Ayah Bunda, para pengajarnya bukan sekadar menguasai musik, tapi juga punya kepekaan pendengaran yang tinggi. Program ini mengusung konsep inklusi dan empati. Anak-anak akan belajar dari sudut pandang berbeda. Tentunya ini jadi kesempatan bagus untuk menggali potensi musik dan nilai kehidupan. Latar Belakang Pendirian Sunar Sanggita Les musik dengan pengajar tunanetra kami hadir dari kepedulian yang nyata. Berdasarkan penelitian Australia – Indonesia Disability Research and Advocacy Network (AIDRAN) pada 2023, penyandang tunanetra di Indonesia mencapai 4 juta atau 1,5% dari total jumlah keseluruhan penduduk. Namun sayangnya, lebih dari 70% di antaranya masih belum memiliki pekerjaan tetap. Kami melihat fakta ini bukan sebagai keterbatasan, tapi sebagai peluang. Banyak teman-teman tunanetra justru memiliki talenta musik yang luar biasa. Dengan kepekaan pendengaran yang tinggi, mereka mampu memahami harmoni lebih dalam, seperti yang ditunjukkan oleh sosok Putri Ariani, Stevie Wonder, Ray Charles, Ronnie Milsap, dan masih banyak lagi. Kami juga melihat bahwa dunia kursus musik saat ini masih berfokus pada visual dan notasi. Padahal musik adalah suara, musik adalah melodi yang dirasa melalui bunyi. Dengan kekuatan kepekaan pendengaran pengajar tunanetra, belajar musik di Sunar Sanggita akan memberikan pengalaman yang sama sekali berbeda dari tempat lain.  Kami melatih para tunanetra yang punya bakat musik secara langsung di lingkungan mereka sendiri. Kegiatan mengajar bisa dilakukan di rumah masing-masing agar lebih nyaman dan aman. Dengan sistem ini, kami ingin siswa merasa seperti belajar di rumah sendiri. Melalui les musik dengan pengajar tunanetra, kami ingin menciptakan pendidikan musik yang inklusif. Anak-anak tidak hanya belajar teknik bermusik, tapi juga belajar menghargai perbedaan dengan hati yang terbuka. Keunikan Sunar Sanggita Les musik dengan pengajar tunanetra di Sunar Sanggita menawarkan pengalaman belajar yang berbeda, Ayah Bunda. Anak tidak hanya belajar teknik bermain alat musik, tetapi juga memahami nilai-nilai keberagaman sejak dini. Kami percaya, disabilitas bukanlah kekurangan, melainkan bentuk lain dari keunikan yang perlu dihargai. Melalui interaksi langsung dengan pengajar tunanetra, anak akan belajar membangun empati dan jiwa sosial yang tinggi. Mereka melihat sosok gurunya bukan sebagai orang yang berbeda, tapi sebagai panutan yang mampu menginspirasi. Ini membentuk karakter anak jadi lebih kuat secara emosional dan lebih terbuka terhadap perbedaan. Setiap sesi bukan hanya soal nada dan irama, tapi juga tentang perjuangan, kesabaran, dan motivasi. Anak mendapat ilmu musik sekaligus pelajaran kehidupan. Dan lewat les musik dengan pengajar tunanetra, kami ingin menciptakan generasi yang bukan hanya piawai bermusik, tapi juga tumbuh dengan hati yang peduli dan penuh empati. Metode Pembelajaran di Sunar Sanggita Les musik dengan pengajar tunanetra di Sunar Sanggita hadir dengan pendekatan unik. Kami percaya musik bisa dipelajari siapa saja, termasuk lewat sentuhan dan pendengaran. Semua metode kami rancang agar anak mudah memahami dan nyaman saat belajar. 1. Pendekatan Blind Music Lesson Pengajar kami menggunakan kepekaan pendengaran sebagai metode utama. Mereka membimbing anak secara langsung melalui suara dan ritme. Pendekatan ini melatih anak agar lebih sensitif terhadap nada serta membangun fokus saat berlatih. 2. Belajar Notasi Dasar dengan Cara Kreatif Meski pengajar kami tidak mengandalkan penglihatan, mereka tetap bisa mengajarkan notasi dasar. Kami menggunakan metode kreatif dan adaptif yang mudah dipahami anak. Hal ini membantu anak memahami teori sesuai standar yang ada meskipun pengajarnya tidak melihat. Pengajar tunanetra tetap mencari cara agar dapat mengajarkan aspek visual kepada siswa yang melihat. Ini memastikan siswa tetap mendapatkan kualitas pembelajaran yang menyeluruh. 3. Materi Disesuaikan dengan Kebutuhan Anak Setiap anak memiliki preferensi musik yang berbeda. Karena itu, kami membuka ruang dialog dengan orang tua di awal sesi. Guru akan menyusun materi berdasarkan tujuan spesifik, seperti lagu pentas, lagu rohani, atau tema tertentu. 4. Dilengkapi Video Panduan untuk Belajar Mandiri Setiap sesi diakhiri dengan video tutorial ringkasan materi. Video ini bisa diputar ulang di rumah sebagai penguat latihan. Orang tua juga dapat memantau progres belajar anak secara jelas dan terstruktur. 5. Jadwal Belajar yang Fleksibel Durasi belajar berlangsung selama 60 menit per sesi. Frekuensi pertemuan fleksibel, mulai dari 2 hingga 4 kali seminggu. Penjadwalan disesuaikan berdasarkan kebutuhan keluarga, kesiapan anak, serta ketersediaan waktu pengajar. Alamat Sunar Sanggita Sunar Sanggita kini hadir di beberapa kota besar. Ayah Bunda bisa menemukan lokasi terdekat dari rumah dengan mudah. Kami juga terus memperluas jangkauan demi menjangkau lebih banyak anak Indonesia. Berikut lokasi pengajar kami. Denpasar: Kami hadir di tiga titik utama Denpasar, yaitu di Jalan Soka, Jalan Subita, dan Jalan Mertanadi. Ketiganya mudah dijangkau dan ramah untuk anak. Surabaya: Di Surabaya, kami punya dua lokasi pembelajaran. Ada di Surabaya Timur dan Surabaya Selatan. Silakan pilih lokasi yang paling nyaman untuk anak. Jakarta Selatan: Kami juga hadir di wilayah Jakarta Selatan. Lokasinya strategis dan mudah diakses dari berbagai area. Kami berkomitmen memperluas program ini. Ke depan, kami akan hadir di berbagai wilayah Indonesia dengan pengajar tunanetra yang berkualitas dan penuh empati. Kesimpulan Sunar Sanggita bukan sekadar tempat les musik dengan pengajar tunanetra. Ini adalah ruang inklusi yang penuh semangat dan harapan. Ayah Bunda, yuk dukung anak belajar musik sambil memahami nilai sosial. Di sinilah tempat terbaik mengasah nada dan empati bersama-sama. Jangan lupa daftarkan si kecil di Sunar Sanggita, ya! Hubungi kami di 0811286645 (WhatsApp) untuk informasi lebih lanjut maupun pendaftaran setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Mengenal Sunar Sanggita, Les Musik dengan Pengajar Tunanetra Read More »

Shopping Cart
Scroll to Top