Author name: sunarsanggita

merk drum terbaik

6 Merk Drum Terbaik untuk Mendukung Kenyamanan Belajar Anak!

Merk drum terbaik kini jadi pertimbangan penting saat anak mulai menunjukkan minat bermusik. Ayah Bunda tentu ingin memberikan dukungan terbaik agar proses belajar anak jadi lebih menyenangkan dan nyaman. Salah satu cara terbaik adalah memilih drum yang tepat—baik dari sisi suara, ukuran, maupun daya tahan. Tapi jangan bingung, Ayah Bunda. Kami sudah merangkum beberapa rekomendasi merk drum yang cocok untuk anak, dari level pemula hingga menengah. Semuanya punya keunggulan masing-masing, serta harga yang masih bersahabat di kantong! 1. Mapex Mars Mapex Mars sangat cocok untuk anak yang mulai belajar serius. Desainnya vintage dengan lugs tub yang unik. Drum ini ringan dan memiliki stand hihat dengan pegas yang bisa diatur. Jadi, anak bisa menyesuaikan ketegangan sesuai gaya bermain mereka. Suara yang dihasilkan cukup bulat dan responsif. Cocok digunakan di rumah, sekolah musik, bahkan pertunjukan kecil. Ayah Bunda tak perlu khawatir soal kualitas—Mapex sudah dikenal sebagai produsen drum yang solid dan tahan lama. Rentang Harga: Rp 10.600.000 – Rp 11.500.000 2. Gretsch 5 Energy Gretsch adalah merek yang punya sejarah panjang di dunia musik. Seri 5 Energy menghadirkan suara yang punchy dan cocok untuk berbagai genre. Pedal bass-nya juga sudah ditingkatkan dengan sudut beater yang bisa disesuaikan. Drum ini sangat nyaman digunakan anak yang menyukai eksplorasi irama. Ayah Bunda, dengan Gretsch, anak bisa merasakan pengalaman bermain drum yang lebih profesional sejak awal. Rentang Harga: Rp 7.840.000 – Rp 8.300.000 3. Yamaha Stage Yamaha Stage menggunakan kombinasi kayu Birch, Falkata, dan Mahogany. Hasilnya, suara jadi bulat, penuh, dan sangat cocok untuk rekaman. Anak akan merasa lebih percaya diri saat latihan atau tampil. Stand hihat-nya besar dan bisa diputar. Ini memudahkan anak saat menempatkan pedal sesuai kenyamanan mereka. Ayah Bunda, Yamaha selalu jadi andalan di banyak sekolah musik. Tak heran kalau ini masuk daftar merk drum terbaik di kelasnya. Rentang Harga: Rp 14.150.000 – Rp 15.680.000 4. Rolling Rolling adalah drum lokal yang harganya ramah kantong. Walau murah, kualitasnya tidak murahan. Sangat cocok untuk anak yang baru mulai belajar tanpa harus keluar banyak biaya. Drum ini juga ringan dan tahan lama. Suaranya cukup solid untuk kebutuhan latihan harian. Ayah Bunda, jangan ragu memilih Rolling jika ingin opsi terjangkau tapi tetap fungsional. Rentang Harga: Rp 3.700.000 – Rp 5.500.000 5. Ludwig Breakbeats Ludwig adalah nama besar dari Amerika Serikat. Seri Breakbeats memiliki suara tebal dan bulat. Ukurannya juga compact, jadi cocok digunakan di ruang belajar yang tidak terlalu luas. Breakbeats mudah disetel dan punya feel yang nyaman. Anak bisa mengeksplor beat dengan lebih percaya diri. Dengan sejarah panjang Ludwig di industri drum, kualitasnya tentu tak perlu diragukan. Rentang Harga: Rp 6.550.000 – Rp 25.000.000 6. Peace Peace adalah merek yang sudah eksis sejak tahun 80-an. Dulunya mereka hanya membuat komponen, tapi sejak 1998 mereka berdiri sendiri sebagai produsen drum berkualitas. Suaranya cocok untuk berbagai genre. Desainnya solid dan tampilannya profesional. Anak-anak bisa merasakan pengalaman main drum yang layak seperti pemain profesional. Harganya juga tidak terlalu mahal, sangat pas untuk Ayah Bunda yang ingin berinvestasi jangka panjang. Rentang Harga: Rp 6.100.000 – Rp 7.900.000 Merk drum terbaik akan membantu anak belajar musik lebih fokus dan menyenangkan. Ayah Bunda bisa memilih berdasarkan anggaran, kebutuhan anak, dan gaya musik yang disukai. Dengan drum yang nyaman dan berkualitas, anak akan lebih termotivasi saat latihan. Jangan lupa, alat musik yang tepat juga harus dibarengi dengan bimbingan yang tepat. Kalau Ayah Bunda ingin anak belajar drum secara profesional, yuk daftarkan ke Sekolah Musik Sunar Sanggita. Kami menggunakan metode Blind Music Lesson yang unik dan inklusif, dipandu oleh pengajar tunanetra berpengalaman. Hubungi sekarang di 0811286645 dan beri anak pengalaman bermusik yang tak terlupakan!

6 Merk Drum Terbaik untuk Mendukung Kenyamanan Belajar Anak! Read More »

Les Musik Terbaik di Denpasar, Harga Terjangkau!

Les musik terbaik di Denpasar kini tak hanya dilihat dari fasilitas atau alat musik yang lengkap saja. Yang lebih penting adalah bagaimana tempat tersebut bisa menumbuhkan kecintaan anak pada musik sejak dini. Bukan soal cepat jago, tapi bagaimana proses belajarnya bisa menyenangkan dan membentuk karakter yang positif. Musik bukan sekadar hiburan. Musik adalah alat eksplorasi diri yang luar biasa. Anak yang mengenal musik sejak kecil biasanya lebih peka, sabar, dan fokus. Jika Ayah Bunda melihat potensi ini pada buah hati, maka tidak ada salahnya untuk mulai mempertimbangkan les musik sebagai aktivitas pengembangan yang bermakna. Cara Mengenali Anak Punya Bakat Musik Ayah Bunda mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara mengetahui apakah anak memiliki bakat di bidang musik? Salah satu tanda paling mudah dikenali adalah saat anak menunjukkan ketertarikan kuat terhadap suara, ritme, atau lagu. Anak-anak yang suka menyanyi spontan, menirukan suara alat musik, atau membuat ketukan dari benda di sekitarnya, biasanya punya kecenderungan musikal. Anak yang musikal juga biasanya cepat hafal lagu. Bahkan ada yang bisa menirukan melodi hanya dari satu kali dengar. Jika Ayah Bunda pernah melihat anak menyenandungkan lagu dari iklan atau animasi kesukaannya dengan nada yang cukup akurat, itu bisa jadi sinyal bakat alami yang perlu diarahkan. Baca juga: Cara Menghindari Rasa Bosan Saat Belajar Musik, Biar Anak Tetap Semangat! Tanda lainnya adalah respons emosional terhadap musik. Anak-anak yang tersentuh, senang, atau bahkan menangis saat mendengarkan lagu tertentu menunjukkan bahwa mereka bisa meresapi musik secara lebih dalam.  Selain itu, coba perhatikan jika anak Ayah Bunda suka memainkan barang seperti drum, mengetuk-ngetuk meja, atau bereksperimen dengan suara. Kebiasaan ini bisa menjadi bentuk awal eksplorasi musikal. Kalau sudah begitu, akan sangat baik jika anak diarahkan pada lingkungan yang mendukung perkembangan bakatnya. Kapan Waktu yang Tepat untuk Masuk Les Musik? Ayah Bunda seringkali bertanya, kapan waktu terbaik untuk mendaftarkan anak ke les musik? Jawabannya sebenarnya cukup fleksibel, namun usia 4 hingga 6 tahun sering dianggap sebagai waktu yang ideal. Di usia ini, anak-anak mulai mampu mengikuti instruksi dan memiliki rentang konsentrasi yang lebih baik. Namun jangan khawatir jika anak baru menunjukkan minat di usia yang lebih besar. Justru, yang paling penting adalah kesiapan dan minat dari si kecil itu sendiri. Jika ia sudah tertarik, maka proses belajarnya akan lebih menyenangkan dan tidak dipaksakan. Yang tidak kalah penting adalah membangun suasana musikal di rumah. Sebelum masuk les, Ayah Bunda bisa mengajak anak mendengarkan lagu, bermain alat musik sederhana, atau bernyanyi bersama. Ketika suasana musik sudah terasa akrab, maka anak akan lebih mudah beradaptasi saat mulai mengikuti les secara formal. Les Musik Terbaik di Denpasar Jika Ayah Bunda mencari les musik terbaik di Denpasar, maka Sunar Sanggita adalah salah satu pilihan yang patut dipertimbangkan. Sunar Sanggita bukan sekadar tempat belajar musik biasa. Ini adalah wirausaha sosial yang menghadirkan konsep pendidikan musik dengan pendekatan inklusif dan penuh empati. Yang membuat Sunar Sanggita berbeda adalah pengajarnya. Para tutor di sini adalah penyandang tunanetra yang memiliki bakat musik luar biasa. Mereka tak hanya menguasai teori dan teknik musik, tapi juga punya kepekaan pendengaran yang sangat tinggi. Hal ini menjadi keunggulan yang sangat spesial dalam proses pembelajaran. Program di Sunar Sanggita dikenal dengan sebutan Blind Music Lesson. Dalam pendekatan ini, anak-anak diajak belajar melalui suara dan ritme, bukan hanya visual. Pengajar membimbing secara langsung menggunakan pendengaran sebagai alat utama. Selain belajar musik, anak juga dilatih fokus, disiplin, dan belajar dari sudut pandang yang berbeda. Baca juga: 5 Tips Membeli Gitar untuk Pemula, Jangan Salah! Kesimpulan Ayah Bunda, tidak semua anak lahir untuk jadi musisi, tapi semua anak bisa mendapatkan manfaat dari belajar musik. Dari mulai melatih emosi, membangun percaya diri, hingga mengenal kerja keras dan kepekaan sosial. Maka dari itu, penting memilih tempat les yang tepat dan ramah anak. Les musik terbaik di Denpasar tidak hanya tentang teknik, tapi juga tentang nilai-nilai yang ditanamkan selama proses belajar. Sunar Sanggita menghadirkan hal itu dalam satu paket lengkap, Mulai dari kualitas, empati, inklusi, dan harga yang bersahabat. Yuk, wujudkan impian musikal anak-anak Ayah Bunda bersama Sekolah Musik Sunar Sanggita. Hubungi sekarang di 0811286645 dan dapatkan pengalaman belajar musik yang tak terlupakan! 

Les Musik Terbaik di Denpasar, Harga Terjangkau! Read More »

Fakta Menarik MV Blackpink

Fakta Menarik MV Single Comeback BLACKPINK “JUMP”

Fakta menarik dari MV single comeback BLACKPINK berjudul “JUMP” memang mencuri perhatian dunia. Lagu ini menandai comeback BLACKPINK setelah dua tahun delapan bulan absen merilis karya baru. Dirilis pada 11 Juli 2025, lagu ini langsung mengguncang industri musik global.  Ayah Bunda pasti penasaran, apa saja yang membuat karya terbaru BLACKPINK ini begitu luar biasa? Berikut ini 4 poin penting dan mendalam tentang fakta-fakta di balik lagu dan video musik “JUMP” yang menarik untuk Ayah Bunda ketahui bersama! 1. Lagu Comeback BLACKPINK yang Penuh Eksperimen Musik Ayah Bunda, lagu “JUMP” bukan sekadar lagu pop biasa. Lagu ini membawa semangat eksplorasi musik yang berani dan penuh warna. BLACKPINK mencoba hal baru dengan menggabungkan genre hardstyle, dance-pop, rap, hingga EDM yang cepat dan energik. Hasilnya? Lagu dengan tempo dinamis, beat menghentak, dan suasana yang sangat hype. Baca juga: Bagian Piano yang Harus Kamu Ketahui! Perpaduan musik ini memang tak lazim bagi girl group K-Pop mainstream. Tapi justru di sinilah BLACKPINK tampil menonjol. Lagu ini sangat cocok untuk anak-anak muda yang suka tantangan dan suka dengan musik yang memacu semangat. Lagu “JUMP” benar-benar easy listening tapi tetap edgy, sangat pas sebagai MV single comeback BLACKPINK tahun ini! 2. Lirik Inspiratif untuk Generasi Modern Fakta menarik lainnya adalah kekuatan lirik dalam lagu ini. Lirik “JUMP” bukan cuma catchy, tapi penuh makna. Ayah Bunda, lagu ini menyuarakan keberanian, kemandirian, dan semangat perempuan masa kini. Pesannya jelas: jangan takut melompat ke dunia baru dan mengambil alih hidup sendiri. Lirik seperti ini sangat relevan untuk anak-anak remaja sekarang. Lagu ini bisa jadi penyemangat saat mereka butuh dorongan, baik dalam studi, karier, atau keputusan pribadi. Ayah Bunda bisa mendiskusikan maknanya dengan anak sebagai sarana komunikasi yang seru tapi bermakna. 3. MV Kualitas Dunia Disutradarai Dave Meyers Tak kalah menarik, video klip “JUMP” digarap oleh Dave Meyers, sutradara kawakan asal Amerika Serikat yang sudah menang Grammy. Ayah Bunda mungkin pernah melihat karya-karya visualnya untuk Coldplay, Kendrick Lamar, hingga Lisa BLACKPINK sendiri. Dalam MV ini, sentuhan khas Dave Meyers sangat terasa. Konsep futuristik dengan efek visual yang memukau hadir dalam setiap adegan. Pencahayaan, tata warna, hingga wardrobe sangat mendukung tema lagu. Semua member tampil fierce, stylish, dan penuh attitude. Koreografi yang tajam dan sinematografi yang rapi menjadikan MV ini layak disebut sebagai salah satu video musik K-Pop terbaik tahun ini. 4. Comeback BLACKPINK yang Pecahkan Banyak Rekor Comeback BLACKPINK lewat “JUMP” tidak hanya disambut meriah, tapi juga langsung memecahkan rekor. Lagu ini meraih lebih dari 44,7 juta streaming hanya dalam seminggu di Spotify. Ini menjadikan “JUMP” sebagai debut lagu terbesar di tahun 2025, mengalahkan rilisan dari Justin Bieber dan Travis Scott.  Baca juga: 5 Cara Mengembangkan Bakat Musik Sejak Kecil Tak berhenti di situ, di YouTube lagu ini meraih 89 juta views dalam hitungan hari. Masuk trending nomor 1 dunia. BLACKPINK juga memegang rekor 8 dari 10 lagu debut mingguan terbaik di Spotify untuk girl group. Fakta ini menjadikan mereka sebagai grup perempuan paling dominan di platform digital saat ini. Ayah Bunda, pencapaian ini tentu membanggakan. Apalagi bagi anak-anak yang mengidolakan BLACKPINK, hal ini bisa menjadi contoh bahwa kerja keras, inovasi, dan konsistensi bisa membawa seseorang ke puncak dunia. MV single comeback BLACKPINK “JUMP” bukan sekadar rilisan baru, tapi karya fenomenal yang mengguncang industri musik global. Dengan eksperimen musik yang berani, pesan lirik yang kuat, visual yang luar biasa, serta pencapaian digital yang memecahkan rekor, BLACKPINK kembali menunjukkan mereka adalah ikon global sejati.  Ayah Bunda, fakta menarik ini tentu bisa jadi bahan obrolan inspiratif bersama buah hati di rumah! Kalau Ayah Bunda punya anak yang suka menyanyi, main alat musik, atau punya mimpi jadi musisi seperti BLACKPINK, yuk arahkan mereka ke tempat yang tepat! Daftarkan segera ke Sekolah Musik Sunar Sanggita dan wujudkan impian musikal mereka. Hubungi 0811286645 sekarang juga! 

Fakta Menarik MV Single Comeback BLACKPINK “JUMP” Read More »

Sejarah Musik Pertama Kali

Sejarah Musik Pertama Kali, Mulai dari Pitagoras?

Sejarah musik pertama kali selalu menarik untuk disimak, terutama oleh Ayah Bunda yang menyukai musik. Musik sudah hadir sejak manusia purba, bahkan sebelum ditemukan teori nada yang kita kenal sekarang. Menariknya, musik awal banyak terinspirasi dari suara alam, seperti aliran sungai, tiupan angin, dan kicauan burung. Musik pada masa itu lahir sebagai ekspresi rasa dan komunikasi antar manusia. Seiring perkembangan peradaban, musik tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga sarana spiritual dan pendidikan. Tokoh seperti Pitagoras muncul dengan penemuan luar biasa tentang teori nada yang mempengaruhi musik dunia hingga saat ini. Yuk, Ayah Bunda, kita ajak anak menjelajahi perjalanan panjang sejarah musik dari masa prasejarah hingga gagasan Pitagoras yang revolusioner. 1. Musik di Masa Prasejarah Musik sudah ada jauh sebelum peradaban besar lahir. Manusia purba memanfaatkan suara dari tubuh seperti tepukan tangan, hentakan kaki, atau pukulan pada batu. Musik sederhana ini menjadi sarana komunikasi dalam kelompok. Baca juga: Perbedaan Gitar Elektrik dan Akustik, Pilih Mana? Lambat laun, manusia mulai menciptakan alat musik dari tulang hewan, bambu, dan kulit. Misalnya, drum dari kulit hewan digunakan dalam ritual. Ayah Bunda bisa membayangkan betapa sederhana namun penuh makna musik saat itu. Musik prasejarah juga erat dengan kepercayaan dan alam. Nada-nada dihasilkan untuk memuja dewa, mengiringi perburuan, atau merayakan panen. Dari sinilah musik mulai mengambil peran penting dalam kehidupan sosial. 2. Musik di Mesopotamia dan Mesir Kuno Setelah era prasejarah, musik berkembang pesat di peradaban Mesopotamia. Mereka menciptakan alat musik bersenar seperti kecapi dan harpa. Musik dipakai dalam upacara keagamaan serta pesta kerajaan. Mesir Kuno juga tidak kalah dalam dunia musik. Mereka memiliki alat seperti seruling, tambur, dan sistrum. Musik dianggap sebagai persembahan kepada dewa-dewi. Ayah Bunda bisa melihat bahwa musik sejak dulu punya nilai sakral. Karya musik Mesopotamia bahkan diukir pada tablet tanah liat. Ini menunjukkan bahwa musik sudah mulai dianggap seni tinggi dan penting dalam kebudayaan manusia. 3. Peran Besar Pitagoras dalam Musik Ketika membahas sejarah musik pertama kali, nama Pitagoras tak bisa diabaikan. Filsuf Yunani ini menemukan hubungan antara musik dan matematika. Ia mengamati senar pada alat musik dan menemukan bahwa panjang senar mempengaruhi tinggi nada. Penemuan Pitagoras melahirkan konsep interval musik dan tangga nada. Inilah yang kemudian menjadi dasar teori musik Barat. Ayah Bunda, bukankah menarik bahwa musik ternyata memiliki hubungan dengan angka dan logika? Teori Pitagoras juga mengajarkan harmoni alam. Ia percaya musik bisa mempengaruhi jiwa dan pikiran. Pandangan ini membuat musik tidak hanya dipandang sebagai hiburan tetapi juga sebagai ilmu yang mendalam. 4. Musik di Yunani Kuno Selain Pitagoras, masyarakat Yunani Kuno sangat menghargai musik. Mereka percaya musik adalah seni yang bisa membentuk karakter manusia. Alat musik populer di masa itu adalah lira, kithara, dan aulos. Ayah Bunda pasti penasaran, bagaimana musik mereka dimainkan? Musik sering mengiringi drama dan upacara keagamaan. Mereka bahkan mulai mengenal notasi sederhana untuk merekam nada. Filosof Yunani seperti Plato dan Aristoteles juga menulis tentang pengaruh musik. Musik dipandang mampu mendidik jiwa dan memberi keseimbangan emosional. 5. Musik di Abad Pertengahan Abad pertengahan menjadi periode penting bagi musik Barat. Gereja Katolik mengembangkan musik Gregorian yang dikenal sakral dan penuh harmoni. Musik ini dipakai dalam liturgi dan menjadi ciri khas gereja. Notasi musik juga berkembang pesat di era ini. Biksu-biksu di biara mencatat nada dalam bentuk simbol. Musik seperti ini menginspirasi banyak komposer klasik. Periode ini juga menjadi awal lahirnya instrumen baru seperti organ pipa dan alat petik yang lebih modern. 6. Musik Sebagai Cerminan Budaya Seiring berkembangnya peradaban, musik menjadi identitas budaya. Setiap daerah di dunia punya gaya musik dan alat unik. Misalnya, gamelan di Jawa, sitar di India, atau shamisen di Jepang. Ayah Bunda pasti bangga bahwa musik tradisional Indonesia diakui dunia. Setiap nada dalam musik tradisi punya cerita dan makna mendalam. Musik pun menjadi media untuk melestarikan budaya. Baca juga: 5 Tips Agar Suara Tidak Fals Saat Bernyanyi Musik tidak hanya berkembang di Barat. Di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, musik menjadi jembatan sosial dan budaya antar masyarakat. 7. Musik dan Kehidupan Modern Musik kini hadir di hampir semua aspek kehidupan. Dari radio, film, hingga aplikasi streaming, musik terus berkembang. Semua ini tidak lepas dari akar sejarah panjang yang dimulai dari masa prasejarah hingga teori Pitagoras. Ayah Bunda, bukankah menakjubkan melihat musik berubah dari suara sederhana menjadi orkestra megah? Musik bahkan kini dipadukan dengan teknologi canggih. Namun, esensi musik sebagai bahasa universal tetap sama. Ayah Bunda, perjalanan sejarah musik pertama kali membuktikan bahwa musik adalah warisan tak ternilai. Dari suara alam, eksperimen Pitagoras, hingga musik klasik dan modern, semuanya membentuk dunia musik yang kita kenal. Kalau Ayah Bunda ingin anak mendalami musik lebih jauh, belajar di tempat yang tepat adalah kunci. Yuk, gabung di Sekolah Musik Sunar Sanggita dan hubungi 0811286645 sekarang. Jadikan musik sebagai bagian hidup yang penuh harmoni!

Sejarah Musik Pertama Kali, Mulai dari Pitagoras? Read More »

Bagian Piano

Bagian Piano yang Harus Kamu Ketahui!

Ayah Bunda, mengenal bagian piano itu penting, lho. Dengan memahami tiap komponen, kamu jadi lebih paham cara merawatnya. Banyak yang hanya tahu tuts saja, padahal ada bagian lain yang penting. Kalau Ayah Bunda paham setiap detailnya, bermain piano akan lebih menyenangkan. Piano itu bukan hanya soal bunyi merdu. Ada sistem kompleks di dalamnya. Setiap bagian memiliki peran penting. Jadi, yuk kita bahas bagian-bagian piano yang perlu Ayah Bunda ketahui! 1. Tuts Piano Tuts adalah bagian paling terkenal. Dari sinilah bunyi dimulai. Ada dua warna tuts, yaitu putih dan hitam. Tuts putih untuk nada dasar. Sedangkan tuts hitam untuk nada kromatis. Baca juga: 5 Cara Mengembangkan Bakat Musik Sejak Kecil Ayah Bunda perlu tahu cara menekan tuts dengan benar. Sentuhan jari mempengaruhi suara yang dihasilkan. Tuts ini terbuat dari plastik keras atau bahan sintetis. Pada piano klasik, tuts biasanya lebih berat dan kokoh. 2. Hammer atau Pemukul Hammer berada di dalam piano. Fungsinya memukul senar. Ketika tuts ditekan, hammer akan bekerja. Ini yang menghasilkan bunyi khas piano. Material hammer umumnya dari kayu dan dilapisi felt. Ayah Bunda harus tahu, hammer ini sangat sensitif. Perawatan rutin sangat penting agar kualitas suara tetap bagus. 3. Senar Piano Senar adalah sumber getaran suara. Jumlahnya ada ratusan di dalam piano. Setiap nada punya 1-3 senar. Senar terbuat dari baja berkualitas. Senar bass dililit kawat tembaga agar suara lebih bulat. Jangan lupa, Ayah Bunda, senar perlu disetel secara berkala. 4. Pedal Piano Pedal adalah bagian bawah piano. Ada tiga pedal utama. Pedal kanan untuk sustain. Pedal kiri untuk memperhalus suara. Pedal tengah untuk menahan nada tertentu. Baca juga: 5 Tips Agar Suara Tidak Fals Saat Bernyanyi Ayah Bunda bisa mengajarkan anak cara memakai pedal dengan benar. Teknik pedal sangat penting untuk ekspresi musik. Jangan asal injak, ya! 5. Soundboard Soundboard berfungsi memperkuat resonansi suara. Bagian ini berada di dalam badan piano. Bentuknya seperti papan kayu besar. Ayah Bunda perlu tahu, kualitas soundboard mempengaruhi warna suara. Kayu spruce sering dipakai karena resonansinya sangat baik. Jangan biarkan soundboard lembab atau retak. 6. Rangka Besi Rangka besi disebut juga frame. Ini adalah tulang punggung piano. Bagian piano ini menahan tegangan senar yang sangat kuat. Frame biasanya terbuat dari besi cor. Ayah Bunda tidak perlu khawatir, rangka ini sangat kokoh. Tapi tetap, jangan pindahkan piano sembarangan. 7. Tutup Piano Tutup piano menjaga tuts dari debu. Ada dua bagian tutup, yaitu tutup utama dan tutup tuts. Ayah Bunda sebaiknya selalu menutup piano setelah digunakan. Debu yang menumpuk bisa merusak mekanisme dalam piano. Tutup juga membuat tampilannya lebih rapi. 8. Body Piano Body adalah bagian piano luar. Desainnya beragam, dari klasik hingga modern. Body ini mempengaruhi estetika ruangan. Ayah Bunda bisa memilih body sesuai gaya rumah. Warna hitam glossy paling populer. Tapi ada juga warna kayu natural yang elegan. Baca juga: 7 Perlengkapan untuk Belajar Gitar Pemula, Pastikan Lengkap! 9. Music Desk Music desk atau rak partitur ada di atas tuts. Fungsi utamanya untuk menaruh lembar musik. Ayah Bunda pasti sering melihat anak kesulitan menaruh partitur. Pastikan music desk dipasang dengan kokoh. Beberapa piano modern bahkan punya rak lipat. 10. Mekanisme Action Action adalah rangkaian kompleks di balik tuts dalam bagian piano. Bagian ini menghubungkan tuts, hammer, dan senar. Ayah Bunda mungkin jarang melihatnya. Tapi action adalah jantung mekanisme piano. Tanpa action, tuts tak bisa mengeluarkan suara. Ayah Bunda, sekarang kamu sudah tahu 10 bagian piano yang penting. Setiap bagian punya peran unik. Jadi, jangan anggap piano itu hanya sekadar tuts dan pedal. Dengan memahami komponennya, kamu bisa merawatnya dengan lebih baik. Kalau Ayah Bunda ingin belajar piano lebih dalam, datang ke Sekolah Musik Sunar Sanggita. Hubungi 0811286645 sekarang juga. Yuk, wujudkan mimpi bermain piano dengan profesional!

Bagian Piano yang Harus Kamu Ketahui! Read More »

Perebedaan Gitar Elektrik dan Akustik

Perbedaan Gitar Elektrik dan Akustik, Pilih Mana?

Perbedaan gitar elektrik dan akustik sering menjadi pertanyaan yang muncul di kalangan pemula. Ayah Bunda mungkin merasa bingung saat harus memilih di antara keduanya. Sebab, gitar elektrik dan akustik memiliki karakter serta fungsi yang cukup berbeda.  Memilih gitar yang sesuai tentu tidak bisa asal. Apalagi jika Ayah Bunda ingin mendukung anak untuk belajar musik. Salah memilih gitar bisa membuat proses belajar terasa kurang nyaman. Namun, dengan memahami keunggulan masing-masing jenis gitar, Ayah Bunda bisa lebih percaya diri menentukan pilihan. Mari kita bahas perbedaan keduanya satu per satu. 1. Bentuk dan Desain Gitar Pertama, mari kita lihat dari segi desain. Gitar elektrik umumnya memiliki bentuk ramping dan tampilan modern. Bahannya sering kali terbuat dari kayu solid dengan beragam variasi desain yang terlihat keren. Sebaliknya, gitar akustik cenderung memiliki bodi besar, di mana suaranya keluar dari rongga gitar. Desainnya terlihat lebih natural dan klasik. Dengan melihat perbedaan ini, Ayah Bunda bisa menilai mana yang lebih cocok. Anak-anak mungkin akan lebih tertarik dengan desain modern milik gitar elektrik. Namun, bagi yang menyukai kesan sederhana, gitar akustik bisa menjadi pilihan tepat. 2. Sumber Suara Gitar Selain desain, sumber suara juga menjadi pembeda utama. Gitar akustik mengandalkan resonansi kayu untuk menghasilkan bunyi. Suara tersebut keluar langsung dari lubang suara tanpa memerlukan alat tambahan. Berbeda dengan gitar elektrik yang membutuhkan amplifier karena suaranya dihasilkan dari pickup dan penguat listrik. Baca juga: Teknik Dasar Bermain Gitar untuk Anak Usia 6 Tahun ke Atas Jika Ayah Bunda tidak ingin repot dengan alat tambahan, gitar akustik lebih praktis. Tetapi, jika anak ingin tampil di panggung atau rekaman studio, gitar elektrik jelas unggul. Keduanya memiliki keunikan masing-masing sesuai kebutuhan. 3. Kualitas Suara Kualitas suara juga menjadi pertimbangan penting. Gitar akustik memiliki suara yang lebih hangat dan lembut. Instrumen ini cocok untuk mengiringi lagu pop, folk, atau akustik. Nada petikannya terdengar alami dan nyaman di telinga.  Sementara itu, gitar elektrik menawarkan suara yang lebih bervariasi. Dengan bantuan efek, gitar ini bisa menghasilkan berbagai gaya musik seperti rock, jazz, bahkan metal. Ayah Bunda dapat menyesuaikan pilihan berdasarkan selera musik anak. Jika anak menyukai alunan musik yang tenang, gitar akustik adalah pilihan tepat. Sebaliknya, jika anak suka bereksperimen dengan banyak suara, gitar elektrik lebih pas. 4. Aksesori dan Perawatan Berbicara tentang aksesori, gitar elektrik membutuhkan perlengkapan tambahan. Misalnya kabel, efek, hingga amplifier untuk mendukung performanya. Sedangkan gitar akustik tidak memerlukan banyak aksesori. Cukup dirawat dengan menyimpannya di tempat kering agar awet. Karena itu, Ayah Bunda perlu mempertimbangkan faktor ini. Perawatan gitar elektrik memang sedikit lebih ribet dan memerlukan biaya tambahan. Namun, hasil suara yang dihasilkan tentu sebanding dengan usahanya. 5. Harga dan Kebutuhan Dari segi harga, gitar akustik biasanya lebih terjangkau. Instrumen ini cocok bagi pemula atau anak yang baru belajar dasar musik. Sementara itu, gitar elektrik harganya cenderung lebih mahal. Apalagi jika dibeli bersama perlengkapan lengkap seperti efek dan amplifier. Ayah Bunda sebaiknya menyesuaikan pilihan dengan anggaran keluarga. Jangan lupa juga mempertimbangkan tujuan membeli gitar. Apakah hanya untuk hobi atau untuk belajar secara serius? 6. Kemudahan Belajar Kemudahan belajar juga penting untuk diperhatikan. Bagi pemula, gitar akustik cenderung lebih mudah dimainkan. Hal ini karena tidak memerlukan alat tambahan. Gitar elektrik memang menarik, tetapi penggunaannya membutuhkan penyesuaian dengan amplifier. Dengan memahami hal ini, Ayah Bunda dapat memilih jenis gitar yang membuat anak bersemangat. Awali dengan akustik jika anak baru belajar. Setelah mahir, barulah mencoba gitar elektrik untuk tingkat lanjut. Baca juga: 5 Tips Agar Suara Tidak Fals Saat Bernyanyi 7. Kegunaan di Berbagai Acara Terakhir, perhatikan kegunaan gitar untuk berbagai acara. Gitar akustik lebih cocok untuk momen santai, seperti kumpul keluarga atau acara kecil. Sedangkan gitar elektrik lebih pas untuk pertunjukan besar atau konser. Suara dari gitar elektrik juga lebih fleksibel karena bisa diatur melalui efek. Ayah Bunda bisa mempertimbangkan hal ini saat memilih. Jika anak ingin tampil di panggung, gitar elektrik tentu jadi pilihan yang lebih tepat. Namun, untuk sekadar hiburan di rumah, gitar akustik sudah cukup memadai. Sekarang Ayah Bunda sudah memahami perbedaan gitar elektrik dan akustik dengan lebih jelas. Kedua jenis gitar ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, pilihan terbaik sangat bergantung pada kebutuhan, selera musik, serta tujuan anak dalam bermain gitar. Jika Ayah Bunda masih bingung memilih, cobalah konsultasi langsung ke Sekolah Musik Sunar Sanggita. Hubungi 0811286645 untuk mendapatkan informasi kelas musik terbaik dan rekomendasi gitar sesuai kebutuhan anak.

Perbedaan Gitar Elektrik dan Akustik, Pilih Mana? Read More »

Cara Menghindari Rasa Bosan Belajar Musik

Cara Menghindari Rasa Bosan Saat Belajar Musik, Biar Anak Tetap Semangat!

Rasa bosan saat belajar musik seringkali muncul ketika proses latihan terasa terlalu berat atau monoton. Tak sedikit anak yang awalnya semangat, namun perlahan kehilangan minat karena jenuh dan kelelahan. Ayah Bunda, perlu disadari bahwa belajar musik itu bukan proses instan. Anak-anak butuh variasi dan pendekatan yang menyenangkan. Nah, agar semangat belajar tetap terjaga, yuk kita simak 5 cara jitu untuk menghindari rasa bosan dalam belajar musik! 1. Buat Jadwal Belajar yang Fleksibel dan Menyenangkan Jadwal yang terlalu kaku bisa bikin anak cepat bosan. Ayah Bunda bisa mulai dengan membuat jadwal belajar yang ringan dan fleksibel. Misalnya, cukup 20-30 menit sehari, tapi konsisten. Baca juga: 7 Perlengkapan untuk Belajar Gitar Pemula, Pastikan Lengkap! Sisihkan waktu khusus yang santai, seperti sore hari setelah bermain. Jangan lupa, selingi dengan waktu istirahat atau bermain musik bersama keluarga. Dengan begitu, proses belajar terasa seperti kegiatan menyenangkan, bukan beban. 2. Latihan dengan Lagu Favorit Anak Belajar musik tak selalu harus dari lagu klasik atau teknik dasar yang berat. Coba tawarkan lagu-lagu favorit anak untuk dijadikan bahan latihan. Ini bisa jadi cara seru agar anak tetap termotivasi. Saat mereka bisa memainkan lagu yang disukai, rasa percaya diri pun meningkat. Anak jadi lebih bersemangat dan melupakan rasa bosan saat belajar musik. Variasikan juga jenis lagu dari waktu ke waktu supaya tidak monoton, ya Ayah Bunda! 3. Gunakan Media Interaktif dan Teknologi Di zaman sekarang, belajar musik bisa dibantu dengan teknologi. Banyak aplikasi dan video interaktif yang bisa memudahkan latihan di rumah. Bahkan ada permainan musik yang seru dan edukatif. Ayah Bunda bisa temani anak menonton video tutorial atau mencoba aplikasi keyboard digital. Ini bisa jadi cara baru untuk belajar, tanpa harus selalu terpaku pada buku teori. Anak pun merasa lebih santai dan tidak cepat bosan. 4. Libatkan Anak dalam Pertunjukan Kecil Sesekali, coba ajak anak tampil di depan keluarga. Bisa saat acara ulang tahun, kumpul keluarga, atau sekadar tampil di rumah. Pertunjukan kecil seperti ini membuat anak merasa belajar musik itu punya tujuan. Anak akan merasa bangga bisa tampil dan mendapat apresiasi. Ini juga mendorong mereka terus berlatih tanpa merasa terpaksa. Tanpa disadari, cara ini sangat ampuh menghilangkan rasa bosan saat belajar musik. Baca juga: 5 Cara Mengembangkan Bakat Musik Sejak Kecil 5. Dukung Anak dengan Lingkungan Belajar yang Positif Lingkungan sangat memengaruhi semangat belajar anak. Ayah Bunda bisa menciptakan suasana yang mendukung, baik dari segi tempat maupun sikap. Berikan pujian, jangan hanya fokus pada kesalahan. Buat ruang belajar yang nyaman dan bebas dari gangguan. Sesekali, temani anak saat latihan dan tunjukkan bahwa Ayah Bunda ikut bangga. Dukungan emosional ini sangat penting agar anak merasa dihargai dan terus semangat. Belajar musik memang butuh proses dan kesabaran. Tapi bukan berarti harus terasa membosankan. Dengan pendekatan yang tepat, latihan bisa jadi momen yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu. Rasa bosan saat belajar musik bisa dihindari jika Ayah Bunda tahu cara mengatasinya. Mulai dari jadwal yang fleksibel, latihan lagu favorit, sampai dukungan penuh dari orang tua. Semuanya bisa membuat proses belajar lebih menyenangkan. Kalau Ayah Bunda ingin anak belajar musik dengan cara yang seru dan efektif, yuk daftarkan ke Sekolah Musik Sunar Sanggita. Hubungi kami di 0811-2866-45 untuk info pendaftaran dan jadwal kelas terbaru!

Cara Menghindari Rasa Bosan Saat Belajar Musik, Biar Anak Tetap Semangat! Read More »

Tips agar Suara Tidak Fals

5 Tips Agar Suara Tidak Fals Saat Bernyanyi

Tips agar suara tidak fals saat bernyanyi adalah hal penting yang wajib diketahui oleh siapa pun yang ingin belajar vokal. Terutama untuk anak-anak yang baru mulai latihan, menjaga kestabilan nada menjadi tantangan tersendiri. Ayah Bunda, bernyanyi bukan sekadar soal suara bagus. Tapi juga soal teknik, ketenangan, dan kontrol tubuh. Nah, di artikel ini, kita akan bahas beberapa cara agar suara anak (atau Ayah Bunda sendiri) tidak mudah fals saat bernyanyi. Yuk, kita mulai! 1. Ciptakan Suasana yang Tenang dan Santai Bernyanyi butuh ketenangan, Ayah Bunda. Suara akan lebih stabil saat tubuh dan pikiran dalam kondisi santai. Rasa tegang bisa membuat suara terdengar kaku dan mudah fals. Sebelum mulai latihan, ajak anak untuk tarik napas dalam. Bisa juga dengan gerakan peregangan ringan. Ini membantu merilekskan tubuh dan menenangkan pikiran. Dengan kondisi tenang, suara akan lebih terkendali dan nyaman di telinga. Baca juga: 7 Perlengkapan untuk Belajar Gitar Pemula, Pastikan Lengkap! 2. Jangan Memaksakan Nada Tinggi Sering kali, penyebab suara fals adalah karena terlalu memaksa nada tinggi. Ayah Bunda, perlu diingat, tidak semua orang bisa langsung menyentuh nada tinggi dengan mudah. Semua butuh latihan dan kontrol. Daripada memaksakan diri, lebih baik naikkan nada secara perlahan. Gunakan suara kepala (head voice) saat ingin naik ke nada tinggi. Hal ini mencegah suara pecah dan tetap terdengar halus. Ini salah satu tips agar suara tidak fals yang sangat krusial. 3. Latihan Pernapasan dari Diafragma Teknik pernapasan juga sangat mempengaruhi kualitas suara. Salah satu latihan terbaik adalah bernapas menggunakan diafragma. Ayah Bunda bisa coba mengajarkan anak teknik ini secara perlahan. Saat bernapas dengan benar, bagian bawah perut akan mengembang. Tarik napas perlahan, lalu buang sambil mengontrol suara. Latihan ini sebaiknya dilakukan rutin setiap hari. Hasilnya, suara akan lebih kuat, panjang, dan stabil. 4. Perbaiki Postur Tubuh saat Bernyanyi Postur tubuh yang salah bisa membuat suara terdengar sumbang. Maka dari itu, penting untuk berdiri tegak dengan posisi tubuh yang seimbang saat bernyanyi. Ini juga termasuk tips agar suara tidak fals yang cukup sederhana tapi sering diabaikan. Pastikan kaki terbuka selebar bahu. Kepala tegak, bahu rileks, dan perut sedikit ditarik ke dalam. Dengan posisi ini, aliran udara lebih lancar. Suara pun akan keluar lebih bulat dan tidak goyah. Latih postur ini setiap kali anak bernyanyi, ya Ayah Bunda! 5. Pahami Jangkauan Suara Anak Setiap orang punya jangkauan suara yang berbeda. Ayah Bunda perlu tahu, suara anak laki-laki dan perempuan memiliki rentang nada yang tidak sama. Memahami jangkauan suara ini akan membantu anak bernyanyi di nada yang sesuai. Baca juga: Pilihan Profesi Masa Depan Anak yang Berkaitan dengan Musik Untuk anak laki-laki, biasanya terbagi menjadi tenor, baritone, dan bass. Sedangkan anak perempuan memiliki jenis suara sopran, mezzo-sopran, dan alto. Mengenali jenis suara sejak dini akan memudahkan anak menghindari nada-nada yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Ini bagian penting dari tips agar suara tidak fals yang sering dilupakan saat latihan vokal. Menyanyi dengan baik bukan sekadar bakat, tapi juga soal teknik. Ayah Bunda bisa membantu anak mengasah kemampuannya sejak dini dengan latihan yang konsisten dan pendekatan yang menyenangkan. Dengan memahami tips agar suara tidak fals, proses belajar bernyanyi bisa jadi lebih menyenangkan dan tidak membuat anak frustasi. Jangan lupa, yang terpenting adalah melatih rasa percaya diri dan menikmati prosesnya. Kalau Ayah Bunda ingin anak belajar vokal langsung dari guru berpengalaman, bisa hubungi Sekolah Musik Sunar Sanggita di 0811-2866-45. Belajar menyanyi jadi lebih terarah dan menyenangkan bersama tim profesional kami!

5 Tips Agar Suara Tidak Fals Saat Bernyanyi Read More »

Tips Membeli Gitar

5 Tips Membeli Gitar untuk Pemula, Jangan Salah!

Tips membeli gitar untuk pemula adalah hal penting yang sering diabaikan. Padahal, pemilihan gitar yang tepat bisa menentukan kenyamanan saat belajar. Terutama untuk anak-anak atau pemula yang baru menyentuh gitar untuk pertama kali. Ayah Bunda, jangan sampai asal beli hanya karena tergiur bentuk atau harga. Yuk, kita bahas 5 tips praktis agar Ayah Bunda bisa memilih gitar yang tepat, nyaman, dan sesuai kebutuhan! 1. Pilih Bahan Gitar Sesuai Selera Bahan kayu gitar mempengaruhi kualitas suara. Ini penting banget. Umumnya, gitar terbuat dari kayu mahogany, alder, paduak, hingga swamp ash. Baca juga: Selain Teknik Musik, Ini Hal Lain yang Dipelajari dari Kelas Sunar Sanggita Mahogany menghasilkan suara hangat dan dalam. Sementara alder memberikan karakter suara yang cerah dan seimbang. Ayah Bunda bisa memilih bahan sesuai jenis musik yang ingin dipelajari anak. 2. Tentukan Jenis Gitar yang Ingin Digunakan Ayah Bunda, jenis gitar ada banyak, lho! Gitar klasik, akustik, dan elektrik adalah yang paling umum. Untuk pemula, biasanya gitar akustik lebih direkomendasikan karena praktis. Tidak butuh amplifier, dan lebih mudah dimainkan.  Tapi, kalau anak tertarik main musik modern, bisa juga pilih gitar elektrik. Sesuaikan saja dengan kebutuhan dan minat belajar. 3. Cek Kondisi Fisik Gitar Secara Langsung Bagian ini sering terlupakan. Jangan beli gitar tanpa melihat fisiknya. Periksa bagian leher, bodi, fret, dan senar. Pastikan tidak ada bagian retak, goresan, atau senar terlalu tinggi. Pegang langsung gitar untuk merasakan kenyamanannya. Ini adalah tips membeli gitar untuk pemula yang sangat penting dan tidak boleh dilewatkan. 4. Coba Mainkan Gitar Sebelum Membeli Mencoba gitar sebelum beli itu wajib. Apalagi jika pembeli adalah anak sendiri. Biar tahu apakah gitar tersebut nyaman saat dimainkan. Ajak anak memetik beberapa senar, tekan fret, dan rasakan bodinya. Gitar yang cocok akan terasa pas di tangan. Kalau belum yakin, minta izin di toko untuk mencobanya dulu, ya, Ayah Bunda! 5. Sesuaikan Pilihan Gitar dengan Budget Setiap gitar punya harga berbeda. Ayah Bunda tak perlu langsung beli yang mahal. Banyak pilihan gitar bagus dengan harga terjangkau untuk pemula. Baca juga: Viral di TikTok, Ini Makna Lagu Dame Un Grrr Cukup sesuaikan dengan dana yang sudah disiapkan. Apalagi kalau tujuan utama hanya untuk belajar dasar. Ini adalah tips membeli gitar untuk pemula yang paling realistis dan ekonomis. Membeli gitar pertama memang butuh pertimbangan. Tidak hanya soal bentuk dan harga. Tapi juga kenyamanan, bahan, dan jenis gitar. Ayah Bunda perlu memahami itu agar anak lebih semangat belajar. Dengan memahami tips membeli gitar untuk pemula, Ayah Bunda bisa memilih alat musik yang sesuai. Anak pun jadi lebih termotivasi dan percaya diri saat berlatih. Kalau masih bingung atau ingin bimbingan langsung dari guru musik, Ayah Bunda bisa hubungi Sekolah Musik Sunar Sanggita di 0811-2866-45. Belajar gitar jadi lebih mudah dan menyenangkan bersama tenaga pengajar yang profesional!

5 Tips Membeli Gitar untuk Pemula, Jangan Salah! Read More »

Cara Mengembangkan Bakat Musik Anak

5 Cara Mengembangkan Bakat Musik Sejak Kecil

Cara mengembangkan bakat musik sejak dini jadi langkah penting untuk masa depan anak. Tak hanya untuk mereka yang bercita-cita jadi musisi, tapi juga untuk membentuk karakter dan kecerdasan. Musik bisa bantu anak lebih peka, sabar, dan disiplin. Tapi, Ayah Bunda, semua itu tidak terjadi begitu saja. Butuh peran aktif dari orang tua untuk membentuk lingkungan yang mendukung perkembangan musik anak. Mulai dari rumah, Ayah Bunda bisa menciptakan pengalaman musikal yang menyenangkan. Jadi, anak tidak merasa belajar musik adalah beban, tapi justru kegiatan yang menyenangkan dan bikin semangat! 1. Orang Tua Harus Terlibat Aktif Jangan biarkan anak belajar musik sendirian, Ayah Bunda. Dilansir dari Haibunda.com, Menurut Marcia Dewi Hartanto, pengajar dari Canzona Music School, keterlibatan orang tua sangatlah penting. Layaknya anak belajar bahasa Inggris, eksposur dan pengalaman langsung sangat menentukan. Kalau Ayah Bunda hanya mengizinkan anak mendengarkan musik tanpa terlibat, hasilnya bisa minim. Anak perlu “mengalami” musik, bukan hanya mendengar. Ajak anak mendengarkan musik bersama. Tunjukkan ketertarikan Ayah Bunda juga. Bisa lewat ngobrol tentang musik atau ikut bernyanyi bareng. Hal kecil seperti ini sangat membantu proses belajar mereka, lho. 2. Kenalkan Musik Klasik Sejak Dini Musik klasik mungkin bukan budaya asli kita, tapi sangat bermanfaat. Cara mengembangkan bakat musik salah satunya adalah dengan membiasakan anak mendengarkan musik klasik sejak kecil. Baca juga: Tantangan Awal Belajar Musik dan Cara Mengatasinya Kenapa musik klasik? Karena jenis musik ini memiliki struktur dan kompleksitas tinggi. Hal ini akan membantu anak belajar nada, irama, dan pola musik dengan lebih mendalam. Menurut Dewi, genre ini kaya akan pengembangan pola. Anak yang terbiasa dengan musik klasik akan lebih mudah memahami lagu jenis lain. Tentu ini jadi dasar kuat kalau si kecil ingin menekuni musik lebih serius. 3. Ajak Anak Nonton Konser Musik Ayah Bunda, jangan remehkan dampak dari menonton konser musik. Ini bisa jadi sarana belajar yang sangat efektif. Bukan hanya konser musik pop, tapi juga konser orkestra atau pertunjukan musik klasik. Menonton konser membuat anak melihat langsung penampilan musik secara utuh. Mereka bisa mengamati ekspresi musisi, gerakan tubuh saat memainkan alat musik, hingga dinamika lagu yang dibawakan. Pengalaman nyata ini membantu anak merasakan energi musik secara langsung. Ini jauh lebih efektif dibanding hanya mendengarkan dari speaker. Jadi, yuk cari waktu luang untuk ajak anak nonton konser yang berkualitas! 4. Ajarkan Lagu Tradisional Indonesia Ayah Bunda, mengenalkan musik Indonesia sama pentingnya dengan musik klasik. Lagu-lagu daerah bisa jadi fondasi untuk anak mengenal identitas budaya sejak kecil. Lagu seperti “Ampar-Ampar Pisang” atau “Cublak-Cublak Suweng” memiliki melodi khas. Ini bisa melatih kepekaan musikal anak lewat nuansa berbeda. Ditambah lagi, mereka bisa tahu sejarah dan nilai lokal dari tiap lagu. Menurut Dewi, banyak anak sekarang hanya belajar lagu dari Barat. Padahal, kita punya banyak lagu yang tidak kalah seru dan mendidik. Jadi, yuk seimbangkan antara musik internasional dan lagu tradisional untuk anak-anak di rumah! 5. Daftarkan Anak ke Kelas Musik Terstruktur Ini adalah langkah konkret yang sangat direkomendasikan. Mendaftarkan anak ke kursus atau sekolah musik bisa memberikan pembelajaran yang lebih terarah. Baca juga: Pilihan Profesi Masa Depan Anak yang Berkaitan dengan Musik Guru musik yang profesional akan membantu anak mengembangkan teknik dasar. Mereka juga bisa mengarahkan minat anak ke jenis alat musik tertentu sesuai bakatnya. Ayah Bunda juga akan mendapatkan masukan yang jelas soal perkembangan anak. Apakah anak lebih cocok di bidang vokal, piano, biola, atau alat musik lainnya. Yang penting, pembelajaran dilakukan dengan suasana yang fun, bukan tekanan. Saatnya mulai dari sekarang! Yuk, bantu si kecil menemukan dunia musik yang seru dan positif! Itulah beberapa cara mengembangkan bakat musik anak yang bisa mulai dilakukan dari rumah. Kalau Ayah Bunda ingin lebih terarah, langsung daftarkan anak ke Sekolah Musik Sunar Sanggita. Anak bisa belajar dari guru profesional dan tampil percaya diri. Hubungi kami di 0811-2866-45 untuk info lengkap!

5 Cara Mengembangkan Bakat Musik Sejak Kecil Read More »

Shopping Cart
Scroll to Top