Author name: sunarsanggita

Sumber: The Childrens Music Academy

Peran Orang Tua dalam Proses Belajar Musik Anak

Peran orang tua sangat penting dalam proses belajar musik anak. Tanpa dukungan dan keterlibatan aktif, anak bisa kehilangan semangat. Ayah Bunda, belajar musik bukan sekadar teknik. Tapi juga soal emosional dan motivasi dari lingkungan terdekat. Banyak anak yang berhenti belajar musik bukan karena tak berbakat. Tapi karena mereka merasa sendirian. Nah, supaya proses belajarnya makin menyenangkan, Ayah Bunda perlu tahu apa saja peran penting yang bisa dilakukan. Yuk, simak daftarnya! 1. Memberi Dukungan Emosional Anak butuh dukungan, bukan tekanan. Apalagi di awal belajar. Kadang mereka merasa kesulitan. Di sinilah peran orang tua dibutuhkan untuk menyemangati. Baca juga: Belajar Musik Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak? Ini Faktanya! Ayah Bunda cukup hadir dan memberi kata positif. Dengar curhatan anak. Dengarkan mereka bermain meski belum sempurna. Dukungan seperti ini sangat membangun rasa percaya diri anak. 2. Membuat Jadwal Latihan yang Konsisten Belajar musik perlu rutinitas. Tanpa jadwal, anak akan malas berlatih. Ayah Bunda bisa bantu buatkan waktu latihan yang menyenangkan. Bukan berarti harus lama. Cukup 15–30 menit sehari. Yang penting konsisten. Dengan bantuan Ayah Bunda, anak jadi terbiasa dan disiplin. 3. Menjadi Pendengar yang Baik Anak senang jika karyanya diapresiasi. Jangan hanya memuji di akhir. Tunjukkan perhatian sejak mereka mulai bermain. Peran orang tua sebagai pendengar sangat penting di sini. Bukan cuma soal nada yang benar. Tapi juga soal menghargai proses belajar anak. 4. Mengenalkan Anak pada Dunia Musik Bantu anak mengenal musik lebih luas. Ajak menonton konser. Kenalkan berbagai jenis alat musik. Tunjukkan tokoh musisi inspiratif. Cara ini bisa menumbuhkan rasa cinta anak pada musik. Ayah Bunda juga bisa ikut belajar bersama. Anak akan merasa lebih dihargai dan ditemani. 5. Bekerja Sama dengan Guru Musik Orang tua dan guru harus bekerja sama. Komunikasi dua arah sangat dibutuhkan. Tanyakan perkembangan anak. Bahas strategi belajar bersama. Dengan komunikasi yang baik, anak akan mendapat dukungan menyeluruh. Tidak hanya dari rumah, tapi juga dari guru di kelas musik. Baca juga: 5 Manfaat Main Piano untuk Anak Sejak Dini 6. Memberi Contoh yang Positif Anak meniru apa yang dilihat. Jika Ayah Bunda menunjukkan semangat belajar, anak akan ikut termotivasi. Coba putar musik di rumah. Bernyanyi bersama. Bikin suasana jadi musikal. Peran orang tua bukan hanya sebagai pengamat. Tapi juga sebagai teladan yang memberi energi positif untuk anak setiap hari. Ayah Bunda, semoga daftar di atas bisa jadi panduan yang bermanfaat ya. Karena sejatinya, peran orang tua adalah fondasi dalam perkembangan bakat dan karakter anak, termasuk dalam belajar musik. Kalau Ayah Bunda ingin anak belajar musik di tempat yang ramah, asyik, dan penuh dukungan, yuk daftar di Sekolah Musik Sunar Sanggita! Hubungi langsung di 0811286645 dan jadikan proses belajar musik anak penuh warna dan semangat! 

Peran Orang Tua dalam Proses Belajar Musik Anak Read More »

Sumber: South Morning Post

Tantangan Awal Belajar Musik dan Cara Mengatasinya

Tantangan awal belajar musik sering kali menjadi kendala bagi anak-anak. Apalagi jika tidak didampingi dengan strategi yang tepat. Ayah Bunda, jangan langsung khawatir ya. Semua proses butuh waktu dan pendampingan yang sabar. Yuk kita bahas tantangan yang sering dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya secara efektif! Belajar musik bukan hanya soal alat atau suara. Tapi juga tentang mental, teknik, dan konsistensi. Banyak anak yang semangat di awal tapi kehilangan motivasi di tengah jalan. Supaya Ayah Bunda lebih siap, berikut adalah tantangan umum yang sering muncul di awal belajar musik. 1. Kurangnya Motivasi Di awal belajar, semangat anak biasanya tinggi. Namun seiring waktu, semangat itu bisa menurun. Apalagi jika mereka belum melihat hasil yang nyata. Mereka merasa usahanya belum membuahkan sesuatu. Ayah Bunda bisa bantu menjaga semangat anak tetap menyala. Misalnya dengan memberi pujian setiap kali mereka berlatih. Bisa juga dengan memberi tantangan kecil yang menyenangkan, seperti tampil di depan keluarga. Yang terpenting, jadikan proses belajarnya menyenangkan. Jangan fokus ke hasil dulu. Biarkan anak menikmati prosesnya. Kalau anak merasa bahagia, motivasi akan tumbuh dengan sendirinya. 2. Kesulitan Koordinasi Motorik Belajar musik butuh koordinasi tangan, mata, dan telinga. Untuk anak pemula, ini tidak mudah. Mereka bisa bingung saat harus menekan tuts, membaca not, dan mendengar nada secara bersamaan. Baca juga: 6 Keunggulan Tunanetra dalam Mengajar Musik Ayah Bunda jangan langsung panik ya. Ini hal yang sangat wajar. Justru penting untuk memberi waktu adaptasi. Latihan perlahan dan bertahap akan sangat membantu anak menyesuaikan gerak tubuhnya. Sediakan waktu rutin untuk latihan ringan. Misalnya lima belas menit setiap hari. Jika dilakukan konsisten, perlahan koordinasi anak akan terbentuk. Dan akhirnya mereka akan lebih percaya diri memainkan alat musiknya. 3. Cepat Merasa Bosan Anak-anak cenderung cepat bosan jika merasa kesulitan. Apalagi kalau latihannya monoton. Tantangan awal belajar musik ini sering jadi penyebab anak menyerah di tengah jalan. Untuk itu, Ayah Bunda bisa menyisipkan variasi dalam belajar. Misalnya, ganti lagu latihan dengan lagu yang anak sukai. Bisa juga ajak anak menonton video musisi muda sebagai inspirasi. Dengan variasi, anak jadi merasa belajar musik itu menyenangkan. Bukan beban yang menekan. Suasana positif inilah yang akan membuat anak terus ingin berkembang. 4. Tidak Sabar Ingin Langsung Mahir Anak kadang ingin bisa cepat dalam waktu singkat. Mereka merasa frustasi saat masih sering salah atau tidak bisa mengikuti irama. Padahal, semua butuh proses, ya Ayah Bunda. Di sinilah peran orang tua sangat penting dalam mendampingi anak dengan kesabaran ketika menghadapi tantangan awal belajar musik. Ajarkan bahwa semua orang pernah melalui fase belajar. Tidak ada musisi hebat yang langsung mahir sejak hari pertama. Ceritakan kisah inspiratif tentang musisi terkenal yang juga pernah kesulitan di awal. Ini bisa jadi penyemangat untuk anak. Semakin mereka sadar bahwa semua butuh waktu, semakin sabar mereka berproses. 5. Kurangnya Dukungan Lingkungan Lingkungan sekitar sangat mempengaruhi semangat belajar. Kalau anak merasa usahanya tidak dihargai, mereka bisa kehilangan minat. Bahkan bisa berhenti sebelum berkembang. Ayah Bunda bisa jadi support system terbaik bagi anak. Apresiasi setiap usaha kecil mereka. Berikan waktu untuk mendengarkan permainan mereka, walau masih sederhana. Baca juga: 5 Manfaat Main Piano untuk Anak Sejak Dini Ajak juga anggota keluarga lain untuk ikut memberi semangat. Semakin banyak dukungan yang anak rasakan, semakin kuat keyakinannya untuk terus belajar musik. Nah Ayah Bunda, itulah beberapa tantangan awal belajar musik yang sering muncul. Tapi tenang, semua tantangan bisa dihadapi dengan cara yang tepat. Kuncinya ada di konsistensi, dukungan, dan suasana yang menyenangkan. Kalau Ayah Bunda sedang mencari tempat belajar musik yang menyenangkan dan ramah anak, yuk bergabung di Sekolah Musik Sunar Sanggita! Hubungi sekarang di 0811286645 dan bantu anak meraih mimpi musiknya dengan penuh semangat!

Tantangan Awal Belajar Musik dan Cara Mengatasinya Read More »

Sumber: Lets Play Music

Cara Memotivasi Anak agar Konsisten Belajar Musik

Ayah Bunda, cara memotivasi anak agar konsisten belajar musik memang bukan perkara mudah. Kadang anak semangat di awal, tapi menurun setelah beberapa minggu. Nah, di sinilah peran kita sebagai orang tua sangat dibutuhkan. Anak-anak butuh dukungan emosional dan lingkungan yang nyaman agar mereka terus semangat. Musik bukan sekadar keterampilan, tapi juga bagian dari pembentukan karakter. Anak yang belajar musik secara konsisten akan lebih terlatih dalam fokus, disiplin, serta ekspresi diri. Yuk, simak bagaimana cara memotivasi anak agar perjalanan musikalnya tetap menyenangkan! 1. Kenali Minat Musik Anak Sejak Awal Langkah pertama yang paling penting adalah mengenali minat si kecil. Apakah mereka suka alat musik tiup, gesek, atau perkusi? Jangan langsung dipaksakan belajar piano hanya karena tren. Anak akan lebih antusias jika belajar sesuai dengan apa yang mereka sukai. Cara memotivasinya bisa dimulai dengan mengajak mereka mendengarkan berbagai genre musik. Perhatikan respons mereka. Kalau mereka senyum-senyum waktu mendengar lagu klasik, mungkin itu pertanda bagus! 2. Buat Jadwal Latihan yang Nyaman dan Teratur Anak-anak cenderung lebih nyaman dengan rutinitas. Namun, jangan buat jadwal latihan terlalu ketat. Justru fleksibilitas dan kenyamanan sangat penting di awal. Baca juga: Belajar Musik Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak? Ini Faktanya! Misalnya, cukup 20 menit setiap sore setelah mandi atau sebelum makan malam. Lama-kelamaan, waktu latihan ini akan jadi kebiasaan menyenangkan. Cara memotivasi bisa dimulai dari membuat rutinitas yang terasa seperti bermain, bukan kewajiban. 3. Ubah Belajar Jadi Permainan Ayah Bunda, belajar musik tak harus tegang! Anak-anak justru lebih cepat belajar saat mereka merasa bermain. Gunakan lagu favorit mereka sebagai bahan latihan. Atau coba permainan “tebak nada”, “cepat-cepat main”, dan “berhenti di nada tinggi”. Permainan seperti ini membuat anak tertawa sambil belajar. Cara memotivasi anak lewat pendekatan menyenangkan terbukti sangat efektif untuk usia dini. 4. Apresiasi Setiap Kemajuan, Sekecil Apa Pun Anak-anak butuh tahu bahwa usaha mereka dihargai. Tak harus menunggu tampil di konser untuk mendapat pujian. Ketika mereka bisa memainkan satu bait lagu tanpa salah, beri ucapan “Wah, luar biasa kamu hari ini!” Pujian ini akan jadi bahan bakar semangat mereka. Cara memotivasi anak yang ampuh adalah dengan memperhatikan detail kecil. Bahkan hanya dengan senyuman atau pelukan, anak merasa dihargai dan ingin terus mencoba. 5. Libatkan Anak Menentukan Tujuannya Ajak anak berdiskusi soal target mereka. Apakah mereka ingin tampil di acara sekolah, atau memainkan lagu tertentu untuk ulang tahun nenek? Anak yang punya tujuan akan lebih konsisten latihan. Buatkan daftar mimpi kecil mereka dan tempel di dinding kamar. Setiap kali berhasil, beri stiker atau tanda centang. Ini cara memotivasi yang memberi rasa pencapaian nyata dan menyenangkan. 6. Jangan Bandingkan, Tapi Dampingi Setiap anak itu unik. Jangan bandingkan dengan anak lain yang lebih cepat belajar. Justru kita harus jadi support system utama mereka. Tugas Ayah Bunda adalah memberi dukungan, bukan tekanan. Jika anak merasa gagal, bantu mereka bangkit. Tunjukkan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses. Dengan pendekatan ini, cara memotivasi anak menjadi lebih kuat secara emosional dan mental. Baca juga: Plus Minus Belajar Musik Otodidak, Bisa Maksimal? 7. Ajak Anak Tampil atau Ikut Acara Musik Anak akan lebih semangat belajar jika tahu akan tampil. Bukan untuk dipamerkan, tapi sebagai pengalaman berharga. Ajak mereka tampil di acara keluarga, Natalan, atau bahkan sesi Zoom bersama saudara. Bisa juga ajak mereka menonton pertunjukan musik anak. Melihat anak lain tampil bisa memicu motivasi alami. Ini salah satu cara memotivasi yang menyentuh sisi emosional dan sosial mereka. Ayah Bunda, cara memotivasi anak agar konsisten belajar musik bukan sekadar memberi tahu harus latihan. Tapi juga membangun suasana menyenangkan, penuh dukungan, dan memahami kebutuhan si kecil. Dengan pendekatan yang tepat, mereka akan terus tumbuh sebagai pribadi kreatif dan percaya diri lewat musik. Yuk, bimbing anak lebih serius dengan belajar di tempat yang tepat! Sekolah Musik Sunar Sanggita siap membantu. Hubungi kami di 0811286645 dan jadwalkan kelas sekarang juga!

Cara Memotivasi Anak agar Konsisten Belajar Musik Read More »

Sumber: Pinterest

7 Teknik Bernyanyi Dasar untuk Anak agar Suara Merdu

Ayah Bunda, teknik bernyanyi dasar untuk anak penting dikenalkan sejak dini. Kemampuan vokal si kecil bisa berkembang optimal dengan bimbingan yang tepat. Jangan tunggu sampai anak merasa minder karena tidak percaya diri saat bernyanyi. Bernyanyi bukan sekadar hobi, tapi juga bagian dari tumbuh kembang. Lewat bernyanyi, anak belajar artikulasi, ekspresi, dan kepekaan rasa. Yuk, kita bahas satu per satu teknik dasar yang wajib Ayah Bunda ketahui! 1. Teknik Pernapasan yang Benar Pernapasan adalah fondasi utama bernyanyi. Anak perlu belajar mengambil napas dari diafragma, bukan dari dada. Tarik napas perlahan, lalu keluarkan sambil mengucapkan satu nada panjang. Baca juga: 5 Tanda Anak Punya Bakat Musik Sejak Kecil Latihan pernapasan ini bisa dilakukan sambil berdiri tegak. Minta anak menaruh tangan di perut, lalu rasakan gerakan udara saat bernapas. Latihan ini bisa membuat suara lebih kuat dan stabil. 2. Intonasi yang Tepat Intonasi membantu anak menyanyikan nada dengan benar. Tanpa intonasi yang baik, lagu bisa terdengar sumbang dan kurang enak didengar. Latih anak mengenal tinggi rendah nada. Mulai dari menyanyikan do-re-mi dengan piano atau aplikasi musik. Lakukan berulang dengan cara menyenangkan, agar anak tidak bosan. 3. Artikulasi yang Jelas Teknik bernyanyi dasar untuk anak juga mencakup artikulasi. Anak harus bisa mengucapkan lirik dengan jelas. Jangan sampai pendengar tidak mengerti apa yang dinyanyikan. Ayah Bunda bisa melatih anak membaca lirik perlahan. Fokus pada huruf vokal dan konsonan. Ucapkan setiap suku kata dengan mantap dan jelas. 4. Teknik Phrasering Phrasering adalah seni mengatur nafas dan jeda saat bernyanyi. Anak belajar kapan harus berhenti, kapan lanjut, agar lagu tetap hidup. Latih anak membaca lirik seperti membaca puisi. Tandai bagian-bagian yang perlu diberi jeda. Phrasering yang baik akan membuat lagu terdengar natural dan ekspresif. 5. Latihan Resonansi Resonansi membantu suara terdengar nyaring dan bulat. Anak perlu tahu bagaimana memanfaatkan rongga mulut, hidung, dan kepala saat bernyanyi. Minta anak mengucapkan huruf “ng” sambil merasakan getaran di wajah. Semakin terasa getarannya, artinya resonansi semakin baik. Teknik ini memperindah warna suara anak. 6. Gunakan Vibrato dengan Halus Vibrato adalah getaran suara yang lembut di akhir nada. Tidak wajib untuk anak usia dini, tapi bagus jika mulai dikenalkan secara perlahan. Latih anak menahan satu nada, lalu goyangkan sedikit suara di akhir. Awalnya mungkin sulit, tapi dengan latihan rutin, vibrato bisa muncul alami. Baca juga: Kisah Inspiratif Sosok Tunanetra yang Sukses di Dunia Musik 7. Improvisasi sebagai Ekspresi Diri Teknik bernyanyi dasar untuk anak tidak harus kaku. Improvisasi justru membuat anak lebih kreatif dan percaya diri. Ajak anak mengganti satu dua kata dalam lagu favoritnya. Bisa juga ubah ritme atau nada secara sederhana. Hal ini melatih spontanitas dan ekspresi vokal. Ayah Bunda, mengajarkan teknik bernyanyi dasar untuk anak adalah investasi besar untuk tumbuh kembangnya. Tidak hanya melatih suara, tapi juga rasa percaya diri dan kreativitas. Pastikan latihan dilakukan secara fun, tidak membuat anak tertekan. Yuk, dukung bakat musik si kecil bersama Sekolah Musik Sunar Sanggita. Hubungi kami di 0811286645 untuk info pendaftaran.

7 Teknik Bernyanyi Dasar untuk Anak agar Suara Merdu Read More »

Sumber: Freepik

Tips agar Anak Tidak Bosan Belajar Musik

Ayah Bunda, anak tidak bosan belajar musik itu bukan hal mustahil. Kuncinya ada pada cara kita mendampingi dan memotivasi mereka. Jangan sampai proses belajar terasa membosankan atau terlalu berat. Musik bisa jadi aktivitas yang menyenangkan sejak dini. Tapi jika metode tidak tepat, anak bisa merasa jenuh. Nah, Ayah Bunda bisa coba beberapa strategi ini agar semangat belajar mereka tetap menyala. 1. Mulai dari Lagu yang Mereka Sukai Coba deh, mulai dari lagu yang familiar bagi anak. Misalnya lagu anak-anak atau film kartun favorit. Lagu yang dikenal akan membuat mereka lebih antusias untuk belajar. Anak tidak bosan belajar musik kalau mereka merasa terhubung secara emosional. Lagu kesukaan membuat proses belajar terasa personal dan menyenangkan. Ini jadi cara ampuh untuk menarik minat mereka sejak awal. 2. Beri Durasi Belajar yang Ringan dan Menyenangkan Latihan yang terlalu lama justru bikin anak cepat lelah. Anak usia TK atau SD cukup berlatih 10–20 menit per sesi. Lebih dari itu bisa membuat mereka enggan mengulang latihan keesokan harinya. Baca juga: 5 Manfaat Main Piano untuk Anak Sejak Dini Ayah Bunda bisa membagi waktu jadi sesi pendek, tapi konsisten. Dengan begitu, anak tetap bisa belajar rutin tanpa merasa bosan. Ingat, kualitas latihan jauh lebih penting daripada durasinya. 3. Beri Kebebasan Memilih Alat Musik Setiap anak punya minat berbeda-beda. Ada yang suka piano, gitar, drum, atau biola. Nah, biarkan mereka mencoba dulu beberapa alat sebelum memilih. Anak tidak bosan belajar musik jika mereka merasa memiliki pilihan. Ketika anak mencintai alat musiknya, mereka akan belajar dengan sukacita. Pilihan itu memberi rasa kepemilikan dalam proses belajarnya. 4. Ciptakan Suasana Latihan Seperti Bermain Latihan musik tidak harus selalu serius. Ayah Bunda bisa ajak anak bernyanyi, menari, atau bermain tebak lagu. Suasana yang ceria akan membuat anak lebih betah belajar. Musik itu seni yang bisa disampaikan lewat banyak cara. Ketika anak merasa bermain sambil belajar, mereka akan merasa rileks. Hasilnya, proses belajar akan jadi jauh lebih efektif. 5. Selalu Apresiasi Usaha Anak Jangan tunggu anak jago dulu untuk dipuji. Apresiasi sekecil apa pun sangat penting. Misalnya saat anak bisa memainkan satu bait lagu dengan benar. Pujian dan semangat dari Ayah Bunda akan menjadi energi luar biasa. Anak akan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus belajar. Dengan ini, anak tidak bosan belajar musik karena tahu usahanya diakui. 6. Susun Jadwal yang Fleksibel dan Menyenangkan Jadwal terlalu kaku bisa membuat anak merasa terbebani. Ayah Bunda bisa atur jadwal latihan sesuai dengan rutinitas harian anak. Misalnya setelah tidur siang atau saat suasana hati anak sedang baik. Jadwal yang fleksibel membuat anak tetap semangat latihan. Tidak ada tekanan, yang ada hanya suasana belajar yang santai dan menyenangkan. Ini membantu anak tetap konsisten belajar musik tanpa stres. Baca juga: 6 Keunggulan Tunanetra dalam Mengajar Musik 7. Pilih Guru Musik yang Cocok dan Ramah Anak Guru adalah sosok penting dalam proses belajar musik. Pastikan guru yang dipilih sabar, ramah, dan mampu membangun komunikasi positif. Guru yang tepat bisa membuat anak merasa nyaman saat belajar. Anak tidak akan bosan belajar kalau mereka senang dengan gurunya. Bahkan mereka bisa menjadikan guru sebagai panutan atau motivator. Jadi, memilih guru bukan soal kemampuan teknis saja, tapi juga pendekatan emosional. Ayah Bunda, semua anak bisa mencintai musik jika didampingi dengan tepat. Mereka hanya butuh pendekatan yang menyenangkan dan tidak menekan.  Jika Ayah Bunda ingin memberikan pengalaman belajar musik terbaik untuk anak, Sekolah Musik Sunar Sanggita siap membantu. Dengan pengajar berpengalaman dan pendekatan ramah anak, proses belajar dijamin seru dan menyenangkan. Hubungi kami di 0811286645 dan jadwalkan kelas pertama si kecil!

Tips agar Anak Tidak Bosan Belajar Musik Read More »

Manfaat Main Gitar untuk Anak Sejak Dini

Ayah Bunda, manfaat main gitar untuk anak bisa terasa sejak usia dini. Aktivitas bermain gitar bukan hanya soal musik, tapi juga membantu perkembangan otak dan karakter si kecil. Musik adalah bahasa universal yang mudah disukai anak. Dan gitar jadi salah satu alat musik yang paling mudah dikenalkan. Yuk, kita bahas satu per satu manfaatnya! 1. Meningkatkan Kemampuan Koordinasi Mata dan Tangan Ayah Bunda, saat anak bermain gitar, mereka menggunakan banyak anggota tubuh. Tangan kanan memetik, tangan kiri menekan senar, dan mata fokus melihat fret. Koordinasi ini melatih otak anak untuk bekerja lebih sinkron. Anak belajar mengontrol gerakan dan irama dalam waktu bersamaan. Ini bagus untuk perkembangan motorik halus mereka. Bermain gitar secara rutin juga membantu refleks anak menjadi lebih cepat. Anak pun bisa lebih lincah dan terampil dalam aktivitas sehari-hari. Baca juga: Bagaimana Guru Tunanetra di Sunar Sanggita Mengajar Musik? 2. Meningkatkan Konsentrasi Bermain gitar butuh fokus tinggi, Ayah Bunda. Anak harus memperhatikan ritme, nada, dan gerakan jari secara bersamaan. Kebiasaan ini akan melatih anak untuk berkonsentrasi dalam waktu lama. Anak jadi terbiasa menyelesaikan tugas tanpa cepat bosan atau terganggu. Manfaat main gitar untuk anak yang satu ini sangat terasa saat mereka masuk sekolah. Anak akan lebih fokus dalam belajar dan menyerap materi pelajaran lebih mudah. 3. Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Gitar sering dimainkan dalam kelompok, seperti band atau pertunjukan sekolah. Ini mendorong anak untuk aktif berkomunikasi dan bekerja sama. Saat anak bermain dengan teman-teman, mereka belajar mendengarkan dan memberi respon. Ini membuat mereka lebih percaya diri dalam bergaul. Selain itu, manfaat main gitar untuk anak juga terlihat saat mereka tampil di depan umum. Anak belajar mengatur rasa gugup dan tampil berani. 4. Mengajarkan Disiplin dan Sabar Ayah Bunda, bermain gitar tidak bisa instan. Anak perlu latihan rutin dan pengulangan berkali-kali. Proses ini mengajarkan mereka arti kesabaran dan kedisiplinan. Anak belajar bahwa hasil baik datang dari usaha yang konsisten. Setiap kali mereka menguasai satu lagu, itu jadi motivasi besar. Anak pun merasa bangga dan ingin terus belajar. 5. Menghilangkan Stres Musik adalah salah satu cara alami mengurangi stres. Anak bisa mengekspresikan perasaannya melalui dentingan senar gitar. Saat anak sedang sedih, kecewa, atau bosan, gitar bisa jadi pelarian positif. Emosi mereka bisa lebih terkontrol dan stabil. Baca juga: 5 Tanda Anak Punya Bakat Musik Sejak Kecil Manfaat main gitar untuk anak ini penting untuk kesehatan mental sejak dini. Apalagi di tengah tuntutan sekolah atau aktivitas padat lainnya. Kesimpulan Ayah Bunda, mengenalkan gitar sejak dini bisa memberi dampak besar. Bukan hanya kemampuan bermusik, tapi juga kecerdasan emosi dan sosial anak. Jadi, yuk mulai dari sekarang! Ajak anak belajar gitar dengan cara yang menyenangkan. Siapa tahu, dari situlah bakat besar mereka mulai tumbuh. Daftarkan anak ke sekolah musik Sunar Sanggita untuk belajar gitar lebih dalam! Hubungi kami di nomor WhatsApp 0811286645!

Manfaat Main Gitar untuk Anak Sejak Dini Read More »

Sumber: Trust Day Care

Belajar Musik Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak? Ini Faktanya!

Belajar musik bisa meningkatkan kecerdasan anak, benarkan? Ternyata, ini bukan sekadar mitos. Banyak riset ilmiah yang membuktikan bahwa musik punya pengaruh besar pada perkembangan otak anak. Ayah Bunda, jika si kecil senang dengan musik, itu kabar baik. Karena musik bukan cuma soal irama dan lagu, tapi juga alat stimulasi otak yang sangat kuat. Bagaimana musik mampu mendukung kecerdasan anak? 1. Musik Melatih Otak Kanan dan Kiri Anak Saat anak belajar musik, kedua sisi otaknya aktif bersamaan. Otak kiri bertugas pada logika, hitungan, dan struktur. Sementara otak kanan mengatur kreativitas, imajinasi, dan ekspresi. Baca juga: 6 Keunggulan Tunanetra dalam Mengajar Musik Kondisi ini membuat anak berkembang lebih seimbang. Belajar musik bisa meningkatkan kecerdasan anak karena memperkuat koneksi antar bagian otak. 2. Peningkatan Kemampuan Konsentrasi dan Fokus Ayah Bunda, bermain alat musik melatih anak untuk fokus. Mereka harus mendengarkan, membaca notasi, dan mengatur tempo secara bersamaan. Latihan seperti ini membuat kemampuan konsentrasi anak meningkat tajam. Tak heran jika belajar musik bisa meningkatkan kecerdasan anak secara signifikan, terutama dalam hal atensi dan fokus belajar. 3. Meningkatkan Kemampuan Bahasa dan Memori Belajar musik memperkuat memori jangka pendek dan panjang. Anak belajar mengingat melodi, lirik, dan struktur lagu dengan cepat. Ini melatih daya ingat mereka. Tak hanya itu, musik juga membantu meningkatkan kemampuan bahasa. Anak yang belajar musik cenderung memiliki kosakata lebih luas.  4. Anak Lebih Cepat Menangkap Pola dan Matematika Musik dan matematika punya banyak kesamaan. Anak belajar mengenali pola, ritme, dan hitungan dalam lagu. Kemampuan ini membantu mereka lebih mudah memahami konsep matematika. Jadi, jika Ayah Bunda ingin anak lebih kuat di angka, belajar musik bisa jadi solusi. 5. Melatih Disiplin dan Tanggung Jawab Latihan musik membutuhkan komitmen dan kedisiplinan. Anak belajar mengatur waktu, bertanggung jawab atas alat musik, dan menyiapkan diri sebelum tampil. Nilai-nilai ini sangat penting untuk perkembangan karakter anak. Dan percaya atau tidak, kedisiplinan yang terbentuk dari musik juga berdampak pada prestasi akademik. Jadi wajar kalau belajar musik bisa meningkatkan kecerdasan anak, tidak hanya secara kognitif tapi juga emosional. Baca juga: Kisah Inspiratif Sosok Tunanetra yang Sukses di Dunia Musik 6. Menumbuhkan Kreativitas dan Kepercayaan Diri Musik memberi ruang bagi anak untuk berekspresi. Mereka bisa menciptakan, mengimprovisasi, dan tampil percaya diri di depan orang lain. Ayah Bunda, anak yang punya kepercayaan diri cenderung lebih aktif di kelas dan berani bertanya. Lingkungan belajar pun terasa lebih menyenangkan.  Kesimpulan Ayah Bunda, kini kita tahu bahwa musik bukan sekadar hobi. Musik adalah investasi jangka panjang untuk perkembangan otak dan karakter anak. Dengan fakta-fakta ilmiah yang sudah terbukti, tak ada alasan untuk ragu. Belajar musik bisa meningkatkan kecerdasan anak dan itu bisa dimulai dari sekarang. Jika Ayah Bunda ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil, yuk daftarkan anak ke kelas musik profesional di Sunar Sanggita. Bersama guru tunanetra berpengalaman, anak akan belajar dengan cara yang menyenangkan dan edukatif.

Belajar Musik Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak? Ini Faktanya! Read More »

Sumber: KlikDokter

5 Manfaat Main Piano untuk Anak Sejak Dini

Manfaat main piano untuk anak bisa dirasakan sejak usia dini, lho Ayah Bunda. Tidak hanya sekadar hobi, bermain piano memberikan banyak pengaruh positif pada tumbuh kembang anak. Selain itu, aktivitas ini juga bisa mempererat bonding orang tua dan anak. Apalagi jika dilakukan secara rutin dan penuh dukungan. Anak akan merasa dihargai dan percaya diri. Baca juga: 5 Tanda Anak Punya Bakat Musik Sejak Kecil Yuk, kita bahas satu per satu manfaatnya. Jangan sampai Ayah Bunda melewatkan momen penting ini! 1. Menunjang Pertumbuhan Motorik dan Saraf Anak Manfaat main piano untuk anak yang pertama adalah mendukung pertumbuhan fisik dan syaraf. Bermain piano mengasah keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan-mata. Studi menunjukkan bahwa latihan piano bisa meningkatkan kadar hormon pertumbuhan. Musik juga membantu menurunkan stres dan detak jantung. Tubuh anak menjadi lebih sehat secara menyeluruh. 2. Meningkatkan Kecerdasan dan Fokus Belajar Latihan piano melatih bagian otak yang berfungsi untuk logika dan matematika. Ini sangat mendukung kemampuan kognitif dan akademik si kecil. Manfaat main piano untuk anak juga terbukti meningkatkan daya ingat verbal. Anak menjadi lebih fokus, tekun, dan mampu menyimpan informasi lebih lama. 3. Menenangkan Pikiran dan Emosi Anak Bermain piano punya efek menenangkan, Ayah Bunda. Musik jadi media ekspresi yang sangat ampuh bagi anak-anak. Penelitian menunjukkan anak yang bermain musik lebih jarang stres dan cemas. Mereka juga tumbuh jadi pribadi yang percaya diri dan positif. 4. Menjaga Kesehatan Fisik secara Menyeluruh Selain mental, kesehatan fisik juga ikut berkembang. Piano melatih kontrol otot tangan, jari, dan postur tubuh. Manfaat main piano untuk anak ini membantu anak menjadi lebih luwes dalam aktivitas lain. Seperti menulis, menggambar, atau makan dengan sumpit. 5. Melatih Sosial Anak Lewat Kritik dan Pujian Saat belajar piano, anak akan menerima masukan dari guru. Baik itu pujian maupun koreksi. Ini penting untuk pembentukan mental dan sosial mereka. Anak jadi terbiasa menghadapi kritik secara positif. Mereka juga belajar menghargai proses belajar, bukan hanya hasil akhir. Baca juga: Mengenal Sunar Sanggita, Les Musik dengan Pengajar Tunanetra Tertarik Mengembangkan Bakat Piano Anak? Ayah Bunda, sekarang sudah tahu betapa besar manfaat main piano untuk anak sejak dini. Dari tubuh sehat hingga mental kuat, semua bisa diasah lewat musik. Piano bukan hanya alat musik. Ini jadi sarana tumbuh kembang anak yang menyenangkan. Dengan bimbingan yang tepat, anak bisa berkembang luar biasa. Kalau Ayah Bunda sedang mencari sekolah musik yang inspiratif, yuk daftarkan anak ke Sunar Sanggita! Di sini, pengajarnya adalah tunanetra yang profesional dalam mengajar dan penuh semangat. Mari dukung anak tumbuh lewat nada-nada indah yang penuh makna! Hubungi kami di WhatsApp 0811286645!

5 Manfaat Main Piano untuk Anak Sejak Dini Read More »

Sumber: Okezone Edukasi

Jenis Alat Musik Terbaik untuk Anak Usia 6-12 Tahun, Ini Rekomendasinya!

Jenis alat musik terbaik untuk anak usia 6-12 tahun wajib Ayah Bunda pertimbangkan. Di usia ini, perkembangan motorik dan daya pikir anak sudah mulai tajam. Anak juga sudah bisa fokus dan mengikuti arahan dasar dari pelajaran musik. Ayah Bunda bisa menjadikan musik sebagai aktivitas menyenangkan sekaligus bermanfaat. Bermain alat musik bukan hanya menyalurkan hobi, tapi juga membantu meningkatkan kecerdasan otak, kedisiplinan, hingga rasa percaya diri anak. 1. Gitar Gitar jadi salah satu jenis alat musik terbaik untuk anak. Selain populer, gitar mudah dikenalkan sejak dini. Bentuknya ringan dan bisa dimainkan secara fleksibel. Anak bisa belajar mengiringi lagu favoritnya atau menciptakan lagu sendiri. Baca juga: Mengenal Metode Ear Training dalam Pembelajaran Musik Ayah Bunda bisa memilih gitar ukuran kecil yang pas di tangan anak. Dengan belajar gitar, anak bisa melatih koordinasi tangan dan ketajaman pendengaran sekaligus. Seru, kan? 2. Piano Piano juga masuk dalam daftar jenis alat musik terbaik untuk anak. Selain suara melodinya menenangkan, belajar piano bantu anak meningkatkan konsentrasi. Mereka juga belajar menggunakan kedua tangan dengan teknik berbeda secara bersamaan. Belajar piano memperkuat koordinasi motorik dan kemampuan membaca notasi musik. Ini sangat baik untuk perkembangan kognitif anak. Mulai saja dari keyboard mini sebagai pengenalan awal ya, Ayah Bunda. 3. Biola Biola termasuk jenis alat musik terbaik untuk anak yang punya karakter tekun dan detail. Butuh konsentrasi tinggi dan kesabaran untuk bisa memainkan nada yang tepat. Anak juga dilatih punya pendengaran tajam terhadap intonasi suara. Walau terlihat sulit, banyak anak mulai belajar biola sejak usia 6 tahun. Dengan latihan rutin, anak bisa berkembang jadi pemain biola yang hebat. Ayah Bunda bisa mendampingi agar anak semangat saat belajar. 4. Drum Anak aktif dan penuh energi? Drum bisa jadi pilihan jenis alat musik terbaik untuk anak. Alat musik ini bantu anak menyalurkan energi secara positif dan menyenangkan. Selain itu, bermain drum mengasah ritme dan respon motorik. Drum juga membantu anak melatih konsentrasi dan koordinasi antara tangan dan kaki. Ayah Bunda bisa mulai dengan drum elektrik mini yang lebih tenang untuk dipakai di rumah. 5. Seruling Seruling atau recorder cocok untuk pengenalan awal musik. Termasuk jenis alat musik terbaik untuk anak karena mudah dimainkan dan ringan. Anak belajar meniup dengan teknik tertentu, sekaligus melatih napas dan pengaturan suara. Baca juga: Plus Minus Belajar Musik Otodidak, Bisa Maksimal? Belajar seruling juga bantu anak memahami nada dan irama secara sederhana. Cocok jadi dasar sebelum mengenal alat musik tiup lainnya seperti klarinet atau saksofon. Dukung Bakat Musik Anak Sejak Dini, Yuk! Ayah Bunda, mengenalkan jenis alat musik terbaik untuk anak bisa jadi langkah awal membentuk masa depan yang cerah. Musik bukan hanya soal hiburan, tapi juga bagian penting dari tumbuh kembang anak secara menyeluruh. Mulailah dari alat musik yang anak sukai. Dengarkan keinginan mereka dan jadikan proses belajar musik sebagai pengalaman yang menyenangkan. Dengan dukungan Ayah Bunda, siapa tahu si kecil tumbuh jadi musisi profesional! Kalau Ayah Bunda ingin anak belajar langsung dari instruktur berpengalaman, yuk daftarkan ke Sekolah Musik Sunar Sanggita. Di sini, anak bisa memilih alat musik sesuai minat dan belajar dengan metode menyenangkan dan kreatif. Hubungi kami segera ya di nomor WhatsApp 0811286645!

Jenis Alat Musik Terbaik untuk Anak Usia 6-12 Tahun, Ini Rekomendasinya! Read More »

5 Tanda Anak Punya Bakat Musik Sejak Kecil

Tanda anak punya bakat musik bisa dikenali sejak usia dini. Bahkan tanpa alat musik sekalipun, si kecil kadang sudah menunjukkan minatnya pada nada dan irama. Ayah Bunda pasti ingin tahu, apakah anak menunjukkan sinyal sebagai calon musisi masa depan, bukan? Nah, kabar baiknya, beberapa tanda ini bisa membantu Ayah Bunda mengenali potensi si kecil lebih awal. Mengenali bakat sejak dini sangat penting agar bisa dikembangkan dengan cara yang tepat. Apa saja ciri-cirinya? Berikut daftarnya! 1. Sering Menyanyikan Lagu Tanpa Diajari Tanda anak punya bakat musik yang pertama adalah sering bernyanyi spontan. Bahkan sebelum bisa bicara lancar, mereka sudah mencoba menirukan lagu. Biasanya mereka sangat peka terhadap lirik dan nada. Baca juga: 6 Keunggulan Tunanetra dalam Mengajar Musik Ayah Bunda bisa amati, apakah anak sering mengulang lagu yang ia dengar. Kalau iya, bisa jadi ini awal dari bakat bermusik. Apalagi jika anak bisa mengingat lirik meski hanya sekali mendengar. 2. Mengetuk-Ngetuk Irama Secara Ritmis Ciri lain dari tanda anak punya bakat musik adalah sering membuat irama. Anak-anak seperti ini biasanya suka mengetuk meja, dinding, atau benda lain. Tapi bukan asal ketuk. Mereka biasanya melakukannya mengikuti ritme atau ketukan lagu. Anak-anak ini juga terlihat sangat menikmati saat bermain irama. Mereka seolah merasa punya beat sendiri dalam tubuhnya. Nah, itu tandanya peka ritme mereka cukup tinggi. 3. Sangat Responsif Terhadap Musik Kalau anak langsung bergerak saat mendengar lagu, ini jadi sinyal yang kuat. Ayah Bunda pasti pernah melihat si kecil berjoget, tersenyum, atau menepuk tangan saat ada musik. Ini bukan hanya ekspresi senang, tapi juga bentuk koneksi emosional terhadap musik. Tanda anak punya bakat musik memang sering muncul dalam bentuk spontan. Mereka bisa mendadak fokus atau tenang saat mendengar lagu tertentu. Ini menunjukkan bahwa musik punya dampak emosional yang dalam bagi mereka.   4. Tertarik pada Alat Musik Sejak Dini Tanda anak punya bakat musik yang menonjol lainnya adalah rasa ingin tahu tinggi pada alat musik. Mereka sering mendekati piano, gitar, atau drum dengan antusias. Bahkan jika belum bisa memainkannya, mereka akan terus mencoba. Anak-anak ini bisa berlama-lama menekan tuts piano atau memetik senar. Mereka penasaran, bukan sekadar main-main. Kalau dibiarkan dan dibimbing, bisa berkembang sangat pesat. 5. Mampu Menciptakan Lagu Sendiri Jangan heran kalau anak tiba-tiba menciptakan lagu sendiri. Walau liriknya sederhana atau nadanya belum sempurna, ini pertanda kreativitas musikalnya mulai muncul. Anak seperti ini biasanya imajinatif dan ekspresif. Baca juga: Mengenal Sunar Sanggita, Les Musik dengan Pengajar Tunanetra Ayah Bunda bisa mengajak anak merekam lagu ciptaannya. Ini akan membuat mereka lebih semangat dan juga jadi cara menyenangkan untuk mendukung potensi musiknya. Waktunya Ayah Bunda Memberi Dukungan! Kalau Ayah Bunda mulai melihat beberapa tanda ini, yuk beri dukungan! Bakat musik akan berkembang lebih maksimal kalau diasah sejak dini. Mulailah dengan hal sederhana seperti mendengarkan musik bersama. Setiap anak punya potensi berbeda, termasuk dalam musik. Jadi, kalau Ayah Bunda menemukan tanda anak punya bakat musik, jangan ragu untuk menggali dan mengasahnya. Siapa tahu si kecil adalah calon musisi hebat masa depan! Untuk kursus musik awal dengan harga terjangkau, Ayah Bunda bisa memilih Sunar Sanggita. Hubungi kami melalui WhatsApp 0811286645!

5 Tanda Anak Punya Bakat Musik Sejak Kecil Read More »

Shopping Cart
Scroll to Top