Uncategorized

Sejarah Musik Pertama Kali

Sejarah Musik Pertama Kali, Mulai dari Pitagoras?

Sejarah musik pertama kali selalu menarik untuk disimak, terutama oleh Ayah Bunda yang menyukai musik. Musik sudah hadir sejak manusia purba, bahkan sebelum ditemukan teori nada yang kita kenal sekarang. Menariknya, musik awal banyak terinspirasi dari suara alam, seperti aliran sungai, tiupan angin, dan kicauan burung. Musik pada masa itu lahir sebagai ekspresi rasa dan komunikasi antar manusia. Seiring perkembangan peradaban, musik tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga sarana spiritual dan pendidikan. Tokoh seperti Pitagoras muncul dengan penemuan luar biasa tentang teori nada yang mempengaruhi musik dunia hingga saat ini. Yuk, Ayah Bunda, kita ajak anak menjelajahi perjalanan panjang sejarah musik dari masa prasejarah hingga gagasan Pitagoras yang revolusioner. 1. Musik di Masa Prasejarah Musik sudah ada jauh sebelum peradaban besar lahir. Manusia purba memanfaatkan suara dari tubuh seperti tepukan tangan, hentakan kaki, atau pukulan pada batu. Musik sederhana ini menjadi sarana komunikasi dalam kelompok. Baca juga: Perbedaan Gitar Elektrik dan Akustik, Pilih Mana? Lambat laun, manusia mulai menciptakan alat musik dari tulang hewan, bambu, dan kulit. Misalnya, drum dari kulit hewan digunakan dalam ritual. Ayah Bunda bisa membayangkan betapa sederhana namun penuh makna musik saat itu. Musik prasejarah juga erat dengan kepercayaan dan alam. Nada-nada dihasilkan untuk memuja dewa, mengiringi perburuan, atau merayakan panen. Dari sinilah musik mulai mengambil peran penting dalam kehidupan sosial. 2. Musik di Mesopotamia dan Mesir Kuno Setelah era prasejarah, musik berkembang pesat di peradaban Mesopotamia. Mereka menciptakan alat musik bersenar seperti kecapi dan harpa. Musik dipakai dalam upacara keagamaan serta pesta kerajaan. Mesir Kuno juga tidak kalah dalam dunia musik. Mereka memiliki alat seperti seruling, tambur, dan sistrum. Musik dianggap sebagai persembahan kepada dewa-dewi. Ayah Bunda bisa melihat bahwa musik sejak dulu punya nilai sakral. Karya musik Mesopotamia bahkan diukir pada tablet tanah liat. Ini menunjukkan bahwa musik sudah mulai dianggap seni tinggi dan penting dalam kebudayaan manusia. 3. Peran Besar Pitagoras dalam Musik Ketika membahas sejarah musik pertama kali, nama Pitagoras tak bisa diabaikan. Filsuf Yunani ini menemukan hubungan antara musik dan matematika. Ia mengamati senar pada alat musik dan menemukan bahwa panjang senar mempengaruhi tinggi nada. Penemuan Pitagoras melahirkan konsep interval musik dan tangga nada. Inilah yang kemudian menjadi dasar teori musik Barat. Ayah Bunda, bukankah menarik bahwa musik ternyata memiliki hubungan dengan angka dan logika? Teori Pitagoras juga mengajarkan harmoni alam. Ia percaya musik bisa mempengaruhi jiwa dan pikiran. Pandangan ini membuat musik tidak hanya dipandang sebagai hiburan tetapi juga sebagai ilmu yang mendalam. 4. Musik di Yunani Kuno Selain Pitagoras, masyarakat Yunani Kuno sangat menghargai musik. Mereka percaya musik adalah seni yang bisa membentuk karakter manusia. Alat musik populer di masa itu adalah lira, kithara, dan aulos. Ayah Bunda pasti penasaran, bagaimana musik mereka dimainkan? Musik sering mengiringi drama dan upacara keagamaan. Mereka bahkan mulai mengenal notasi sederhana untuk merekam nada. Filosof Yunani seperti Plato dan Aristoteles juga menulis tentang pengaruh musik. Musik dipandang mampu mendidik jiwa dan memberi keseimbangan emosional. 5. Musik di Abad Pertengahan Abad pertengahan menjadi periode penting bagi musik Barat. Gereja Katolik mengembangkan musik Gregorian yang dikenal sakral dan penuh harmoni. Musik ini dipakai dalam liturgi dan menjadi ciri khas gereja. Notasi musik juga berkembang pesat di era ini. Biksu-biksu di biara mencatat nada dalam bentuk simbol. Musik seperti ini menginspirasi banyak komposer klasik. Periode ini juga menjadi awal lahirnya instrumen baru seperti organ pipa dan alat petik yang lebih modern. 6. Musik Sebagai Cerminan Budaya Seiring berkembangnya peradaban, musik menjadi identitas budaya. Setiap daerah di dunia punya gaya musik dan alat unik. Misalnya, gamelan di Jawa, sitar di India, atau shamisen di Jepang. Ayah Bunda pasti bangga bahwa musik tradisional Indonesia diakui dunia. Setiap nada dalam musik tradisi punya cerita dan makna mendalam. Musik pun menjadi media untuk melestarikan budaya. Baca juga: 5 Tips Agar Suara Tidak Fals Saat Bernyanyi Musik tidak hanya berkembang di Barat. Di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, musik menjadi jembatan sosial dan budaya antar masyarakat. 7. Musik dan Kehidupan Modern Musik kini hadir di hampir semua aspek kehidupan. Dari radio, film, hingga aplikasi streaming, musik terus berkembang. Semua ini tidak lepas dari akar sejarah panjang yang dimulai dari masa prasejarah hingga teori Pitagoras. Ayah Bunda, bukankah menakjubkan melihat musik berubah dari suara sederhana menjadi orkestra megah? Musik bahkan kini dipadukan dengan teknologi canggih. Namun, esensi musik sebagai bahasa universal tetap sama. Ayah Bunda, perjalanan sejarah musik pertama kali membuktikan bahwa musik adalah warisan tak ternilai. Dari suara alam, eksperimen Pitagoras, hingga musik klasik dan modern, semuanya membentuk dunia musik yang kita kenal. Kalau Ayah Bunda ingin anak mendalami musik lebih jauh, belajar di tempat yang tepat adalah kunci. Yuk, gabung di Sekolah Musik Sunar Sanggita dan hubungi 0811286645 sekarang. Jadikan musik sebagai bagian hidup yang penuh harmoni!

Sejarah Musik Pertama Kali, Mulai dari Pitagoras? Read More »

Sabrina Carpenter Lagu Manchild

Lagu Populer Spotify Juli 2025 untuk Latihan Nyanyi

Lagu populer Spotify Juli 2025 langsung menarik perhatian banyak penikmat musik. Tak hanya enak didengar, lagu-lagu ini juga cocok untuk latihan vokal bersama keluarga di rumah. Ayah Bunda, ini bisa jadi cara menyenangkan untuk mendampingi anak mengasah bakat mereka dalam bernyanyi. Aktivitas yang satu ini juga efektif menjaga suasana rumah tetap hangat dan ceria. Beragam lagu dari berbagai genre mewarnai daftar hits bulan ini. Mulai dari lagu internasional hingga karya musisi lokal, semua punya potensi besar jadi lagu latihan yang menyenangkan. Nah, Ayah Bunda bisa simak rekomendasi lagu-lagu berikut ini yang sedang ramai di Spotify dan TikTok sepanjang Juli 2025! 1. Dame Un Grrr – Fantomel x Kate Linn Lagu ini sempat mendominasi TikTok dengan tren dance yang catchy. Ayah Bunda mungkin pernah mendengar potongannya di media sosial. Suara Kate Linn berpadu apik dengan irama Latin yang energik. Sangat cocok untuk latihan nyanyi sekaligus gerak tubuh agar makin semangat. Lagu ini juga bantu anak percaya diri tampil, lho! Baca juga: Belajar Musik Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak? Ini Faktanya! 2. Hold My Hand – Jess Glynne Walau rilisnya sudah lama, lagu ini kembali naik daun. Popularitasnya terdorong tren viral dari iklan maskapai Jet2 yang dipadu potongan lagu ini. Suara Jess Glynne yang kuat bisa jadi latihan vokal yang menantang. Cocok buat Ayah Bunda dan anak yang ingin melatih power suara sekaligus teknik pernapasan. 3. STYLE – Hearts2Hearts Girl group baru dari SM Entertainment ini sukses menarik perhatian. STYLE viral karena dance challenge dan musiknya yang ceria. Lagu populer Spotify Juli 2025 ini punya nada tinggi yang cocok untuk latihan pitch control. Ajak anak nyanyi sambil joget agar makin seru. Lagu ini bisa jadi favorit baru buat penggemar Kpop. 4. Mangu – Fourtwnty feat. Charita Utami Nuansa lagu ini sangat syahdu dan reflektif. Cocok banget untuk latihan artikulasi dan ekspresi emosi. “Mangu” banyak digunakan untuk konten estetik dan galau. Ayah Bunda bisa mengajak anak menginterpretasikan lagu ini lewat gaya mereka sendiri. Selain menyenangkan, bisa sekalian melatih rasa percaya diri anak saat menyanyi. 5. Ga Romantis – Lyla Lagu ini punya lirik sederhana tapi penuh makna. Saat viral, lagu ini digabungkan dengan cuplikan film Komang yang cukup emosional. Lagu ini bisa jadi bahan latihan nyanyi bagi pemula. Ayah Bunda bisa bantu anak melatih intonasi dan pengucapan kata yang jelas saat menyanyikannya. 6. Glue Song – beabadoobee Salah satu lagu populer Spotify Juli 2025 genre indie pop yang easy listening banget. Lagu ini punya melodi tenang, cocok untuk latihan kontrol vokal dan dinamika suara. Glue Song juga ajarkan anak cara menyanyikan lagu dengan nuansa lembut. Ayah Bunda bisa menyanyikannya bareng anak sebelum tidur sebagai bonding manis bersama. Baca juga:  Cara Memotivasi Anak agar Konsisten Belajar Musik 7. Manchild – Sabrina Carpenter Lagu ini punya pesan kuat tapi dikemas dengan lucu. Vokal Sabrina terdengar playful tapi tetap stabil. Cocok buat anak remaja yang ingin belajar mengatur emosi dalam bernyanyi. Liriknya juga bisa jadi bahan diskusi ringan antara Ayah Bunda dan anak soal makna kedewasaan. Lagu ini juga melatih pengucapan bahasa Inggris dengan ritme yang cepat. Ayah Bunda, setiap lagu punya karakter dan tantangan tersendiri. Lagu populer Spotify Juli 2025 bukan hanya asyik didengar, tapi juga bermanfaat untuk latihan teknik vokal anak. Kamu bisa menyesuaikan pilihan lagu sesuai kemampuan dan minat anak. Bernyanyi bukan hanya hobi, tapi juga bagian dari tumbuh kembang emosional dan kreativitas si kecil. Selain itu, aktivitas ini bisa mempererat hubungan antara Ayah Bunda dan anak di rumah. Tidak perlu alat mahal, cukup speaker, lirik lagu, dan semangat latihan bareng! Ingin latihan nyanyi anak lebih maksimal, Ayah Bunda? Daftarkan saja ke Sekolah Musik Sunar Sanggita! Di sini, anak akan mendapat bimbingan vokal dari guru-guru berpengalaman dan berlatih lagu-lagu favorit mereka. Untuk info pendaftaran, langsung hubungi 0811-2866-45 sekarang juga!  

Lagu Populer Spotify Juli 2025 untuk Latihan Nyanyi Read More »

Sumber: South Morning Post

Tantangan Awal Belajar Musik dan Cara Mengatasinya

Tantangan awal belajar musik sering kali menjadi kendala bagi anak-anak. Apalagi jika tidak didampingi dengan strategi yang tepat. Ayah Bunda, jangan langsung khawatir ya. Semua proses butuh waktu dan pendampingan yang sabar. Yuk kita bahas tantangan yang sering dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya secara efektif! Belajar musik bukan hanya soal alat atau suara. Tapi juga tentang mental, teknik, dan konsistensi. Banyak anak yang semangat di awal tapi kehilangan motivasi di tengah jalan. Supaya Ayah Bunda lebih siap, berikut adalah tantangan umum yang sering muncul di awal belajar musik. 1. Kurangnya Motivasi Di awal belajar, semangat anak biasanya tinggi. Namun seiring waktu, semangat itu bisa menurun. Apalagi jika mereka belum melihat hasil yang nyata. Mereka merasa usahanya belum membuahkan sesuatu. Ayah Bunda bisa bantu menjaga semangat anak tetap menyala. Misalnya dengan memberi pujian setiap kali mereka berlatih. Bisa juga dengan memberi tantangan kecil yang menyenangkan, seperti tampil di depan keluarga. Yang terpenting, jadikan proses belajarnya menyenangkan. Jangan fokus ke hasil dulu. Biarkan anak menikmati prosesnya. Kalau anak merasa bahagia, motivasi akan tumbuh dengan sendirinya. 2. Kesulitan Koordinasi Motorik Belajar musik butuh koordinasi tangan, mata, dan telinga. Untuk anak pemula, ini tidak mudah. Mereka bisa bingung saat harus menekan tuts, membaca not, dan mendengar nada secara bersamaan. Baca juga: 6 Keunggulan Tunanetra dalam Mengajar Musik Ayah Bunda jangan langsung panik ya. Ini hal yang sangat wajar. Justru penting untuk memberi waktu adaptasi. Latihan perlahan dan bertahap akan sangat membantu anak menyesuaikan gerak tubuhnya. Sediakan waktu rutin untuk latihan ringan. Misalnya lima belas menit setiap hari. Jika dilakukan konsisten, perlahan koordinasi anak akan terbentuk. Dan akhirnya mereka akan lebih percaya diri memainkan alat musiknya. 3. Cepat Merasa Bosan Anak-anak cenderung cepat bosan jika merasa kesulitan. Apalagi kalau latihannya monoton. Tantangan awal belajar musik ini sering jadi penyebab anak menyerah di tengah jalan. Untuk itu, Ayah Bunda bisa menyisipkan variasi dalam belajar. Misalnya, ganti lagu latihan dengan lagu yang anak sukai. Bisa juga ajak anak menonton video musisi muda sebagai inspirasi. Dengan variasi, anak jadi merasa belajar musik itu menyenangkan. Bukan beban yang menekan. Suasana positif inilah yang akan membuat anak terus ingin berkembang. 4. Tidak Sabar Ingin Langsung Mahir Anak kadang ingin bisa cepat dalam waktu singkat. Mereka merasa frustasi saat masih sering salah atau tidak bisa mengikuti irama. Padahal, semua butuh proses, ya Ayah Bunda. Di sinilah peran orang tua sangat penting dalam mendampingi anak dengan kesabaran ketika menghadapi tantangan awal belajar musik. Ajarkan bahwa semua orang pernah melalui fase belajar. Tidak ada musisi hebat yang langsung mahir sejak hari pertama. Ceritakan kisah inspiratif tentang musisi terkenal yang juga pernah kesulitan di awal. Ini bisa jadi penyemangat untuk anak. Semakin mereka sadar bahwa semua butuh waktu, semakin sabar mereka berproses. 5. Kurangnya Dukungan Lingkungan Lingkungan sekitar sangat mempengaruhi semangat belajar. Kalau anak merasa usahanya tidak dihargai, mereka bisa kehilangan minat. Bahkan bisa berhenti sebelum berkembang. Ayah Bunda bisa jadi support system terbaik bagi anak. Apresiasi setiap usaha kecil mereka. Berikan waktu untuk mendengarkan permainan mereka, walau masih sederhana. Baca juga: 5 Manfaat Main Piano untuk Anak Sejak Dini Ajak juga anggota keluarga lain untuk ikut memberi semangat. Semakin banyak dukungan yang anak rasakan, semakin kuat keyakinannya untuk terus belajar musik. Nah Ayah Bunda, itulah beberapa tantangan awal belajar musik yang sering muncul. Tapi tenang, semua tantangan bisa dihadapi dengan cara yang tepat. Kuncinya ada di konsistensi, dukungan, dan suasana yang menyenangkan. Kalau Ayah Bunda sedang mencari tempat belajar musik yang menyenangkan dan ramah anak, yuk bergabung di Sekolah Musik Sunar Sanggita! Hubungi sekarang di 0811286645 dan bantu anak meraih mimpi musiknya dengan penuh semangat!

Tantangan Awal Belajar Musik dan Cara Mengatasinya Read More »

Plus Minus Belajar Musik Otodidak, Bisa Maksimal?

Apakah si kecil sedang tertarik belajar musik? Mungkin Ayah Bunda berpikir untuk memulai dengan cara belajar musik otodidak. Cara ini memang bisa jadi solusi praktis, apalagi di era digital sekarang. Namun, apakah hasilnya bisa maksimal? Belajar tanpa guru memang punya tantangan sendiri. Tapi tetap saja, banyak juga manfaat yang bisa diraih. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang plus minus dari belajar musik otodidak. Keunggulan Belajar Musik Otodidak Sebelum menentukan pilihan, ada baiknya Ayah Bunda pahami dulu keunggulannya. 1. Fleksibel Waktu dan Tempat Anak bisa belajar kapan pun dan di mana saja. Tidak terikat jadwal tetap sangat memudahkan. Terutama bagi anak dengan aktivitas harian yang padat. 2. Biaya Lebih Terjangkau Tanpa biaya les bulanan, tentu ini lebih hemat. Cukup sediakan akses ke internet dan alat musik. Banyak video tutorial gratis tersedia di YouTube atau platform belajar lainnya. 3. Bisa Belajar Sesuai Minat Anak bebas memilih lagu atau teknik yang disuka. Misalnya ingin belajar lagu pop dulu, bukan teori. Ini membuat proses belajar terasa menyenangkan. 4. Melatih Kemandirian dan Inisiatif Belajar musik otodidak menuntut anak aktif mencari tahu. Ini bisa melatih disiplin dan rasa ingin tahu sejak dini. Baca juga: Rahasia Meningkatkan Daya Ingat Anak: Tips Efektif untuk Ayah Bunda Kekurangan Belajar Musik Otodidak Meski terlihat mudah, ada tantangan besar di balik cara ini, yaitu: 1. Sulit Menilai Progres Tanpa guru, orang tua sulit menilai perkembangan anak. Apakah sudah benar nadanya? Apakah posisi jari sudah tepat? Semua butuh arahan ahli. 2. Rentan Salah Teknik Dalam bermain musik, teknik dasar sangat penting. Jika salah sejak awal, bisa terbawa terus. Ini bisa menyebabkan cedera jari atau postur yang salah lho! 3. Motivasi Gampang Menurun Belajar sendiri kadang membosankan. Anak bisa kehilangan semangat kalau tidak ada yang membimbing atau mengarahkan. 4. Minim Umpan Balik Tanpa masukan dari guru, anak tak tahu bagian mana yang perlu diperbaiki. Padahal koreksi sangat penting untuk perkembangan musikal. Mana yang Lebih Baik? Semua tergantung pada kebutuhan dan karakter anak. Belajar musik otodidak cocok untuk anak yang mandiri dan disiplin. Tapi, tetap dibutuhkan bimbingan untuk memastikan arah belajarnya tepat. Gabungan antara belajar mandiri dan les bisa jadi solusi terbaik. Anak tetap bisa eksplorasi musik secara bebas. Namun tetap mendapatkan dasar teknik dan teori dari ahlinya. Baca juga: Kisah Inspiratif Sosok Tunanetra yang Sukses di Dunia Musik Penting juga memperhatikan respons anak selama belajar. Apakah mereka menikmati prosesnya? Atau justru bingung dan butuh arahan lebih? Kesimpulan Belajar musik memang bisa dilakukan secara otodidak. Tapi agar hasilnya maksimal, tetap butuh pendampingan dari ahlinya. Apalagi, dalam proses awal pembentukan teknik dasar yang benar. Sunar Sanggita hadir sebagai sekolah musik dengan pendekatan unik. Di sini, anak belajar dari pengajar tunanetra yang sangat peka secara pendengaran. Anak bisa belajar langsung dari ahlinya. Setelah sesi belajar, tersedia juga video tutorial sebagai bahan pengulangan di rumah. Dengan kombinasi ini, anak bisa belajar musik otodidak namun tetap terarah dan maksimal! Untuk pendaftaran, langsung hubungi kami di WhatsApp 0811286645.

Plus Minus Belajar Musik Otodidak, Bisa Maksimal? Read More »

Bagaimana Guru Tunanetra di Sunar Sanggita Mengajar Musik?

Ayah Bunda, tahukah bahwa banyak anak belajar musik dari guru yang tidak bisa melihat? Ya, kamu tidak salah dengar. Cara tunanetra mengajar musik sering kali justru lebih menyentuh dan efektif. Mereka punya metode tersendiri yang sangat menarik untuk disimak. Melalui pendekatan yang unik, para guru tunanetra membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk mendidik. Bahkan, cara tunanetra mengajar musik terbukti membangun kedekatan emosional yang kuat dengan anak didik mereka. Apa Itu Tunanetra? Tunanetra adalah individu dengan gangguan penglihatan sebagian atau sepenuhnya. Tapi jangan salah, Ayah Bunda. Mereka tetap bisa mandiri dan berprestasi di berbagai bidang, termasuk seni musik. Karena kehilangan fungsi penglihatan, mereka jadi lebih peka terhadap suara. Kemampuan ini membuat cara tunanetra mengajar musik menjadi lebih fokus pada audio dan gerakan yang terasa langsung oleh tubuh. Bagaimana Cara Guru Tunanetra di Sunar Sanggita Mengajar Musik? 1. Pendekatan Lewat Metode Blind Music Lesson Salah satu kunci dari cara tunanetra mengajar musik yang diterapkan Sunar Sanggita adalah penggunaan metode blind music lesson. Metode ini tidak menggunakan partitur visual, melainkan audio dan imitasi. Guru memainkan nada atau lagu secara perlahan, lalu anak menirukannya. Ulangi beberapa kali sampai anak hafal dan menguasai. Teknik ini sangat efektif, terutama untuk anak usia dini. Baca juga: Rahasia Meningkatkan Daya Ingat Anak: Tips Efektif untuk Ayah Bunda   2. Proses Sensorik yang Dioptimalkan Ayah Bunda, orang tunanetra memiliki sistem pendengaran seperti kita. Tapi yang membedakan adalah bagaimana otak mereka mengolah suara. Tanpa visual, otak jadi lebih aktif dalam menangkap suara. Itulah mengapa cara tunanetra mengajar musik begitu tajam dalam detail. Mereka bisa tahu jika ada nada yang sedikit meleset hanya dari mendengar. Ini hasil dari pengolahan informasi sensorik yang lebih dalam. 3. Mengandalkan Ingatan dan Ketekunan Guru tunanetra biasanya hafal ratusan lagu dan teknik tanpa melihat. Mereka mengandalkan daya ingat dan latihan. Dalam mengajar, mereka menyampaikan pelajaran secara lisan dan perlahan. Ini membuat anak terbiasa menyimak, mengulang, dan mengingat. Cara tunanetra mengajar musik ini juga membangun kedisiplinan, fokus, dan daya tahan belajar yang luar biasa. 4. Membangun Relasi Emosional yang Kuat Karena tidak mengandalkan ekspresi visual, guru tunanetra menggunakan suara dan sentuhan ringan. Komunikasi ini justru membuat anak merasa sangat diperhatikan. Suasana belajar jadi lebih tenang, nyaman, dan tidak menegangkan. Cara tunanetra mengajar musik membentuk kedekatan emosional yang tidak dimiliki metode biasa. Ini penting untuk tumbuh kembang anak secara holistik. Baca juga: 6 Keunggulan Tunanetra dalam Mengajar Musik Kesimpulan Ayah Bunda, kini kita tahu bahwa cara tunanetra mengajar musik bukan hanya mungkin, tapi juga sangat inspiratif. Mereka tidak hanya mengajarkan teknik, tapi juga nilai kehidupan seperti kesabaran, ketekunan, dan empati. Dengan metode unik seperti blind music lesson, anak-anak tidak hanya belajar nada, tetapi juga belajar menghargai keberagaman dan usaha. Jadi, jika Ayah Bunda ingin memberikan pengalaman belajar musik yang bermakna, daftarkan si kecil ke Sunar Sanggita. Di sana, para guru tunanetra akan membimbing dengan hati, semangat, dan perhatian penuh. Yuk, bantu anak berkembang bersama guru-guru luar biasa dari Sunar Sanggita! Hubungi kami di WhatsApp 0811286645 untuk pendaftaran!

Bagaimana Guru Tunanetra di Sunar Sanggita Mengajar Musik? Read More »

Mengenal Sunar Sanggita, Les Musik dengan Pengajar Tunanetra

Les musik dengan pengajar tunanetra mungkin masih terdengar baru. Tapi, Ayah Bunda perlu tahu bahwa pendekatan ini justru membuka banyak kelebihan yang luar biasa. Sunar Sanggita hadir membawa harapan baru untuk dunia pendidikan musik. Bukan hanya soal nada, tapi juga tentang nilai-nilai kemanusiaan yang menyentuh. Mari kenali lebih jauh! Mengenal Sunar Sanggita Sunar Sanggita adalah wirausaha sosial di bidang musik. Kami memberdayakan para tunanetra yang punya bakat luar biasa. Ayah Bunda, para pengajarnya bukan sekadar menguasai musik, tapi juga punya kepekaan pendengaran yang tinggi. Program ini mengusung konsep inklusi dan empati. Anak-anak akan belajar dari sudut pandang berbeda. Tentunya ini jadi kesempatan bagus untuk menggali potensi musik dan nilai kehidupan. Latar Belakang Pendirian Sunar Sanggita Les musik dengan pengajar tunanetra kami hadir dari kepedulian yang nyata. Berdasarkan penelitian Australia – Indonesia Disability Research and Advocacy Network (AIDRAN) pada 2023, penyandang tunanetra di Indonesia mencapai 4 juta atau 1,5% dari total jumlah keseluruhan penduduk. Namun sayangnya, lebih dari 70% di antaranya masih belum memiliki pekerjaan tetap. Kami melihat fakta ini bukan sebagai keterbatasan, tapi sebagai peluang. Banyak teman-teman tunanetra justru memiliki talenta musik yang luar biasa. Dengan kepekaan pendengaran yang tinggi, mereka mampu memahami harmoni lebih dalam, seperti yang ditunjukkan oleh sosok Putri Ariani, Stevie Wonder, Ray Charles, Ronnie Milsap, dan masih banyak lagi. Kami juga melihat bahwa dunia kursus musik saat ini masih berfokus pada visual dan notasi. Padahal musik adalah suara, musik adalah melodi yang dirasa melalui bunyi. Dengan kekuatan kepekaan pendengaran pengajar tunanetra, belajar musik di Sunar Sanggita akan memberikan pengalaman yang sama sekali berbeda dari tempat lain.  Kami melatih para tunanetra yang punya bakat musik secara langsung di lingkungan mereka sendiri. Kegiatan mengajar bisa dilakukan di rumah masing-masing agar lebih nyaman dan aman. Dengan sistem ini, kami ingin siswa merasa seperti belajar di rumah sendiri. Melalui les musik dengan pengajar tunanetra, kami ingin menciptakan pendidikan musik yang inklusif. Anak-anak tidak hanya belajar teknik bermusik, tapi juga belajar menghargai perbedaan dengan hati yang terbuka. Keunikan Sunar Sanggita Les musik dengan pengajar tunanetra di Sunar Sanggita menawarkan pengalaman belajar yang berbeda, Ayah Bunda. Anak tidak hanya belajar teknik bermain alat musik, tetapi juga memahami nilai-nilai keberagaman sejak dini. Kami percaya, disabilitas bukanlah kekurangan, melainkan bentuk lain dari keunikan yang perlu dihargai. Melalui interaksi langsung dengan pengajar tunanetra, anak akan belajar membangun empati dan jiwa sosial yang tinggi. Mereka melihat sosok gurunya bukan sebagai orang yang berbeda, tapi sebagai panutan yang mampu menginspirasi. Ini membentuk karakter anak jadi lebih kuat secara emosional dan lebih terbuka terhadap perbedaan. Setiap sesi bukan hanya soal nada dan irama, tapi juga tentang perjuangan, kesabaran, dan motivasi. Anak mendapat ilmu musik sekaligus pelajaran kehidupan. Dan lewat les musik dengan pengajar tunanetra, kami ingin menciptakan generasi yang bukan hanya piawai bermusik, tapi juga tumbuh dengan hati yang peduli dan penuh empati. Metode Pembelajaran di Sunar Sanggita Les musik dengan pengajar tunanetra di Sunar Sanggita hadir dengan pendekatan unik. Kami percaya musik bisa dipelajari siapa saja, termasuk lewat sentuhan dan pendengaran. Semua metode kami rancang agar anak mudah memahami dan nyaman saat belajar. 1. Pendekatan Blind Music Lesson Pengajar kami menggunakan kepekaan pendengaran sebagai metode utama. Mereka membimbing anak secara langsung melalui suara dan ritme. Pendekatan ini melatih anak agar lebih sensitif terhadap nada serta membangun fokus saat berlatih. 2. Belajar Notasi Dasar dengan Cara Kreatif Meski pengajar kami tidak mengandalkan penglihatan, mereka tetap bisa mengajarkan notasi dasar. Kami menggunakan metode kreatif dan adaptif yang mudah dipahami anak. Hal ini membantu anak memahami teori sesuai standar yang ada meskipun pengajarnya tidak melihat. Pengajar tunanetra tetap mencari cara agar dapat mengajarkan aspek visual kepada siswa yang melihat. Ini memastikan siswa tetap mendapatkan kualitas pembelajaran yang menyeluruh. 3. Materi Disesuaikan dengan Kebutuhan Anak Setiap anak memiliki preferensi musik yang berbeda. Karena itu, kami membuka ruang dialog dengan orang tua di awal sesi. Guru akan menyusun materi berdasarkan tujuan spesifik, seperti lagu pentas, lagu rohani, atau tema tertentu. 4. Dilengkapi Video Panduan untuk Belajar Mandiri Setiap sesi diakhiri dengan video tutorial ringkasan materi. Video ini bisa diputar ulang di rumah sebagai penguat latihan. Orang tua juga dapat memantau progres belajar anak secara jelas dan terstruktur. 5. Jadwal Belajar yang Fleksibel Durasi belajar berlangsung selama 60 menit per sesi. Frekuensi pertemuan fleksibel, mulai dari 2 hingga 4 kali seminggu. Penjadwalan disesuaikan berdasarkan kebutuhan keluarga, kesiapan anak, serta ketersediaan waktu pengajar. Alamat Sunar Sanggita Sunar Sanggita kini hadir di beberapa kota besar. Ayah Bunda bisa menemukan lokasi terdekat dari rumah dengan mudah. Kami juga terus memperluas jangkauan demi menjangkau lebih banyak anak Indonesia. Berikut lokasi pengajar kami. Denpasar: Kami hadir di tiga titik utama Denpasar, yaitu di Jalan Soka, Jalan Subita, dan Jalan Mertanadi. Ketiganya mudah dijangkau dan ramah untuk anak. Surabaya: Di Surabaya, kami punya dua lokasi pembelajaran. Ada di Surabaya Timur dan Surabaya Selatan. Silakan pilih lokasi yang paling nyaman untuk anak. Jakarta Selatan: Kami juga hadir di wilayah Jakarta Selatan. Lokasinya strategis dan mudah diakses dari berbagai area. Kami berkomitmen memperluas program ini. Ke depan, kami akan hadir di berbagai wilayah Indonesia dengan pengajar tunanetra yang berkualitas dan penuh empati. Kesimpulan Sunar Sanggita bukan sekadar tempat les musik dengan pengajar tunanetra. Ini adalah ruang inklusi yang penuh semangat dan harapan. Ayah Bunda, yuk dukung anak belajar musik sambil memahami nilai sosial. Di sinilah tempat terbaik mengasah nada dan empati bersama-sama. Jangan lupa daftarkan si kecil di Sunar Sanggita, ya! Hubungi kami di 0811286645 (WhatsApp) untuk informasi lebih lanjut maupun pendaftaran setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Mengenal Sunar Sanggita, Les Musik dengan Pengajar Tunanetra Read More »

Rahasia Meningkatkan Daya Ingat Anak: Tips Efektif untuk Ayah Bunda

Rahasia Meningkatkan Daya Ingat Anak: Tips Efektif untuk Ayah Bunda

Ayah bunda, fase tumbuh kembang anak merupakan periode yang sangat penting dan memerlukan perhatian penuh dari orang tua. Pada masa ini, anak mengalami berbagai tahap perkembangan, mulai dari motorik, bahasa, sosial-emosional, hingga kognitif. Setiap tahap memiliki peran krusial dalam membentuk kepribadian dan kemampuan anak di masa depan. Baca Juga: Mengenal Metode Ear Training dalam Pembelajaran Musik Salah satu aspek penting dalam perkembangan anak adalah kekuatan daya ingat. Kemampuan ini sangat vital karena membantu anak dalam mengingat pelajaran di sekolah, memahami instruksi, serta menyimpan informasi penting lainnya yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Dengan daya ingat yang baik, anak akan lebih mudah belajar dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Berikut beberapa tips yang dapat ayah bunda lakukan untuk meningkatkan daya ingat buah hati sejak dini: Membaca Bersama: Ajak anak untuk membaca buku bersama. Aktivitas ini tidak hanya menambah kosakata anak tetapi juga merangsang otak untuk mengingat cerita dan informasi yang disampaikan. Permainan Memori: Gunakan permainan memori seperti kartu atau teka-teki untuk melatih ingatan anak. Permainan ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan konsentrasi mereka. Konsumsi Makanan Bergizi: Pastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup dengan memberikan makanan kaya akan omega-3, antioksidan, dan vitamin yang baik untuk kesehatan otak. Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik seperti berolahraga dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan membantu meningkatkan fungsi otak serta daya ingat. Beristirahat yang Cukup: Tidur yang cukup sangat penting bagi anak. Selama tidur, otak bekerja untuk memproses dan menyimpan informasi yang telah dipelajari. Melibatkan Musik dalam Kehidupan Sehari-hari: Musik adalah alat yang efektif untuk meningkatkan daya ingat anak. Aktivitas bermain musik melibatkan koordinasi kompleks antara motorik, penglihatan, pendengaran, dan mengingat nada. Musik juga meningkatkan konsentrasi, memori auditori, serta pola dan struktur berpikir. Belajar musik tidak harus mahal, dengan biaya mulai dari 75 ribu per sesi, ayah bunda dapat memberikan manfaat positif bagi anak. Baca Juga: Berapa Usia Minimal Anak Belajar Musik? Sunar Sanggita menawarkan berbagai paket yang bisa ayah bunda pilih untuk mengeksplorasi minat dan bakat anak di bidang musik. Kunjungi menu paket kursus untuk melihat berbagai opsi tersebut dan berikan kesempatan bagi buah hati untuk berkembang melalui musik.

Rahasia Meningkatkan Daya Ingat Anak: Tips Efektif untuk Ayah Bunda Read More »

Shopping Cart
Scroll to Top