Sejarah Musik Pertama Kali, Mulai dari Pitagoras?
Sejarah musik pertama kali selalu menarik untuk disimak, terutama oleh Ayah Bunda yang menyukai musik. Musik sudah hadir sejak manusia purba, bahkan sebelum ditemukan teori nada yang kita kenal sekarang. Menariknya, musik awal banyak terinspirasi dari suara alam, seperti aliran sungai, tiupan angin, dan kicauan burung. Musik pada masa itu lahir sebagai ekspresi rasa dan komunikasi antar manusia. Seiring perkembangan peradaban, musik tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga sarana spiritual dan pendidikan. Tokoh seperti Pitagoras muncul dengan penemuan luar biasa tentang teori nada yang mempengaruhi musik dunia hingga saat ini. Yuk, Ayah Bunda, kita ajak anak menjelajahi perjalanan panjang sejarah musik dari masa prasejarah hingga gagasan Pitagoras yang revolusioner. 1. Musik di Masa Prasejarah Musik sudah ada jauh sebelum peradaban besar lahir. Manusia purba memanfaatkan suara dari tubuh seperti tepukan tangan, hentakan kaki, atau pukulan pada batu. Musik sederhana ini menjadi sarana komunikasi dalam kelompok. Baca juga: Perbedaan Gitar Elektrik dan Akustik, Pilih Mana? Lambat laun, manusia mulai menciptakan alat musik dari tulang hewan, bambu, dan kulit. Misalnya, drum dari kulit hewan digunakan dalam ritual. Ayah Bunda bisa membayangkan betapa sederhana namun penuh makna musik saat itu. Musik prasejarah juga erat dengan kepercayaan dan alam. Nada-nada dihasilkan untuk memuja dewa, mengiringi perburuan, atau merayakan panen. Dari sinilah musik mulai mengambil peran penting dalam kehidupan sosial. 2. Musik di Mesopotamia dan Mesir Kuno Setelah era prasejarah, musik berkembang pesat di peradaban Mesopotamia. Mereka menciptakan alat musik bersenar seperti kecapi dan harpa. Musik dipakai dalam upacara keagamaan serta pesta kerajaan. Mesir Kuno juga tidak kalah dalam dunia musik. Mereka memiliki alat seperti seruling, tambur, dan sistrum. Musik dianggap sebagai persembahan kepada dewa-dewi. Ayah Bunda bisa melihat bahwa musik sejak dulu punya nilai sakral. Karya musik Mesopotamia bahkan diukir pada tablet tanah liat. Ini menunjukkan bahwa musik sudah mulai dianggap seni tinggi dan penting dalam kebudayaan manusia. 3. Peran Besar Pitagoras dalam Musik Ketika membahas sejarah musik pertama kali, nama Pitagoras tak bisa diabaikan. Filsuf Yunani ini menemukan hubungan antara musik dan matematika. Ia mengamati senar pada alat musik dan menemukan bahwa panjang senar mempengaruhi tinggi nada. Penemuan Pitagoras melahirkan konsep interval musik dan tangga nada. Inilah yang kemudian menjadi dasar teori musik Barat. Ayah Bunda, bukankah menarik bahwa musik ternyata memiliki hubungan dengan angka dan logika? Teori Pitagoras juga mengajarkan harmoni alam. Ia percaya musik bisa mempengaruhi jiwa dan pikiran. Pandangan ini membuat musik tidak hanya dipandang sebagai hiburan tetapi juga sebagai ilmu yang mendalam. 4. Musik di Yunani Kuno Selain Pitagoras, masyarakat Yunani Kuno sangat menghargai musik. Mereka percaya musik adalah seni yang bisa membentuk karakter manusia. Alat musik populer di masa itu adalah lira, kithara, dan aulos. Ayah Bunda pasti penasaran, bagaimana musik mereka dimainkan? Musik sering mengiringi drama dan upacara keagamaan. Mereka bahkan mulai mengenal notasi sederhana untuk merekam nada. Filosof Yunani seperti Plato dan Aristoteles juga menulis tentang pengaruh musik. Musik dipandang mampu mendidik jiwa dan memberi keseimbangan emosional. 5. Musik di Abad Pertengahan Abad pertengahan menjadi periode penting bagi musik Barat. Gereja Katolik mengembangkan musik Gregorian yang dikenal sakral dan penuh harmoni. Musik ini dipakai dalam liturgi dan menjadi ciri khas gereja. Notasi musik juga berkembang pesat di era ini. Biksu-biksu di biara mencatat nada dalam bentuk simbol. Musik seperti ini menginspirasi banyak komposer klasik. Periode ini juga menjadi awal lahirnya instrumen baru seperti organ pipa dan alat petik yang lebih modern. 6. Musik Sebagai Cerminan Budaya Seiring berkembangnya peradaban, musik menjadi identitas budaya. Setiap daerah di dunia punya gaya musik dan alat unik. Misalnya, gamelan di Jawa, sitar di India, atau shamisen di Jepang. Ayah Bunda pasti bangga bahwa musik tradisional Indonesia diakui dunia. Setiap nada dalam musik tradisi punya cerita dan makna mendalam. Musik pun menjadi media untuk melestarikan budaya. Baca juga: 5 Tips Agar Suara Tidak Fals Saat Bernyanyi Musik tidak hanya berkembang di Barat. Di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, musik menjadi jembatan sosial dan budaya antar masyarakat. 7. Musik dan Kehidupan Modern Musik kini hadir di hampir semua aspek kehidupan. Dari radio, film, hingga aplikasi streaming, musik terus berkembang. Semua ini tidak lepas dari akar sejarah panjang yang dimulai dari masa prasejarah hingga teori Pitagoras. Ayah Bunda, bukankah menakjubkan melihat musik berubah dari suara sederhana menjadi orkestra megah? Musik bahkan kini dipadukan dengan teknologi canggih. Namun, esensi musik sebagai bahasa universal tetap sama. Ayah Bunda, perjalanan sejarah musik pertama kali membuktikan bahwa musik adalah warisan tak ternilai. Dari suara alam, eksperimen Pitagoras, hingga musik klasik dan modern, semuanya membentuk dunia musik yang kita kenal. Kalau Ayah Bunda ingin anak mendalami musik lebih jauh, belajar di tempat yang tepat adalah kunci. Yuk, gabung di Sekolah Musik Sunar Sanggita dan hubungi 0811286645 sekarang. Jadikan musik sebagai bagian hidup yang penuh harmoni!
Sejarah Musik Pertama Kali, Mulai dari Pitagoras? Read More »